Pasca-Right Issue, CAR BRI Solid di 24,54%, Kemampuan Tumbuh Berkelanjutan Semakin Kuat

Senin, 13 Desember 2021 - 19:14 WIB
loading...
Pasca-Right Issue, CAR BRI Solid di 24,54%, Kemampuan Tumbuh Berkelanjutan Semakin Kuat
Viviana, Direktur Keuangan BRI, Senin (13/12/2021)
A A A
JAKARTA - Di tengah berbagai tantangan akibat pandemi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank terbesar di Indonesia mencatatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang solid pascaright issue.

Seperti diketahui, kuatnya kondisi permodalan perseroan tersebut menunjukkan semakin baiknya kemampuan BRI dalam mengantisipasi risiko kerugian dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Per-kuartal III-2021, CAR BRI secara konsolidasi tercatat mencapai 24,54 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 20,92 persen.

Direktur Keuangan BRI Viviana mengungkapkan, pascaright issue pada September 2021 dan didukung oleh pencapaian laba Perseroan di kuartal 3/2021, permodalan BRI semakin menguat.

"Nilai rights issue yang diperoleh BRI mencapai Rp96 triliun, yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai pemerintah dan Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik,' ujarnya.

Sebagian besar dana right issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat bisnis dan ekosistem usaha ultra mikro, sedangkan sisanya untuk mendorong bisnis mikro dan kecil perseroan.

Di samping suksesnya aksi korporasi tersebut, CAR BRI yang semakin kuat tersebut juga dikarenakan pencapaian laba BRI hingga kuartal III tahun ini yang menembus Rp19,07 triliun atau tumbuh sekitar 34,74 persen year-on-year (YoY).

Dengan permodalan yang kuat tersebut, lanjut Vivi, kemampuan BRI untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan juga semakin baik. Terlebih pada 2022 di mana ekspektasi perekonomian membaik, pertumbuhan bisnis diharapkan juga mulai pulih.

"Dengan kondisi tersebut, kami berharap permodalan yang dimiliki BRI dapat segera digunakan dengan efektif untuk mendorong pertumbuhan sektor riil terutama di segmen mikro dan ultra mikro, yang menjadi fokus BRI," tuturnya.

Meskipun memiliki permodalah yang kuat, BRI tetap mengutamakan kualitas pertumbuhan yang akan dilakukan. Hal ini penting mengingat saat ini masih merupakan masa transisi, belum sepenuhnya normal sehingga loan demand juga masih belum pulih sepenuhnya.

"Pengelolaan permodalan yang baik melibatkan tiga hal penting yaitu pertumbuhan yang sehat yang dapat diperoleh ke depan, cushion yang memadai untuk mitigasi risiko yang akan datang serta yang terakhir adalah bila kedua hal tersebut telah terpenuhi namun masih memiliki kelebihan maka perlu dipertimbangkan untuk dikembalikan ke pemegang saham," kata Vivi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3970 seconds (0.1#10.140)