Usai Dibentuk, Holding BUMN Aviata Fokus Benahi Bisnis Anggota Perusahaan

Senin, 13 Desember 2021 - 22:45 WIB
loading...
Usai Dibentuk, Holding BUMN Aviata Fokus Benahi Bisnis Anggota Perusahaan
Pada tahun 2022 diproyeksikan pergerakan penumpang pesawat masih akan terkoreksi. Foto/Dok Antara
A A A
JAKARTA - Holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau atau InJourney (Aviata) tengah membenahi bisnis anggota perusahaan guna menekan kerugian yang berarti.

Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia Donny Oskaria memproyeksikan pada 2022 mendatang pergerakan penumpang (traffic) masih akan terkoreksi. Oleh karena itu, harus ada strategi baru untuk menjaga laba bersih (bottom line) masing-masing perusahaan.

"Sesuai cost dengan forecasting, sedang dilakukan review cost structure dengan ada prediksi koreksi traffic 2022. Memang belum akan kembali jadi gimana biar tidak mengganggu bottom line, review dan improvement, review bisnis model yang signifikan langkah awal," ujar Donny dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021).



Adapun anggota holding InJourney diantaranya PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (Persero), PT Sarinah (Persero)

Sementara, bisnis yang terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan adalah sektor pariwisata hingga penerbangan yang menjadi bisnis inti sejumlah anggota holding.



Untuk memulihkan pariwisata, pihaknya memanfaatkan momentum KTT G20 melalui empat strategi inisiatif subcluster. Keempatnya adalah kluster bandara, maskapai, manajemen destinasi, layanan kargo dan penerbangan lainnya. "Hari ini, kolaborasi ini bisa menumbuhkan industri pariwisata di Indonesia. Ini menjadi inisiatif yang kita lakukan bersama-bersama," ungkapnya.

Selain memanfaatkan momentum KTT G20 di Bali, perseroan melalui masing-masing anggota holding jug mengambil peran besar dalam ajang MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun depan.



Dony mengatakan strategi inisiatif holding akan mendorong skema operatorship pada setiap klaster, seperti yang telah dilakukan hotel-hotel BUMN di bawah PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN.

Nantinya, seluruh pelayanan dan fasilitas akan mengedepankan konsep Indonesia hospitality dan menawarkan keunikan yang dimiliki Indonesia untuk ditampilkan di bandara, maskapai, hotel, hingga destinasi wisata.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4678 seconds (0.1#10.140)