Cukai Hasil Tembakau Dinaikkan, Saham Emiten Rokok Berguguran

Selasa, 14 Desember 2021 - 15:06 WIB
loading...
Cukai Hasil Tembakau Dinaikkan, Saham Emiten Rokok Berguguran
Pasca pengumuman kenaikan tarif cukai hasil tembakau tahun depan, saham emiten produsen rokok berguguran. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Harga saham sejumlah emiten produsen rokok terpantau berguguran pasca pengumuman penetapan tarif baru cukai hasil tembakau hingga 12% pada tahun depan.

Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di bursa pada Selasa (14/12/2021), menjelang penutupan perdagangan hari ini saham empat produsen rokok berguguran.



1. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
Saham HMSP merosot sejak bel pembukaan pagi tadi hingga menyentuh area Rp980 dari penutupan sehari sebelumnya di Rp1.020. Pukul 14:21 WIB, HMSP terkoreksi -2,45% di Rp995. Performa HMSP sepekan tercatat masih stagnan dan dalam sebulan jatuh -3,86%. Adapun kinerja year to date-nya juga minus 33,55%.

Adapun asing melakukan aksi jual di HMSP secara akumulatif mencapai Rp2,40 miliar, dan menambah akumulasi jumlah net-sell asing sepekan menjadi Rp2,17 miliar.

2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
GGRM juga tercatat jatuh sejak pembukaan pasar pagi tadi hingga menyentuh titik terendahnya di Rp31.050. Sepanjang perdagangan hari ini hingga pukul 14:25 WIB, GGRM terperosok -2,79% di level Rp31.350.

Pemilik kapitalisasi pasar senilai Rp60,27 triliun ini juga menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan dalam sepekan dengan minus sebesar 1,80% dan selama sebulan sahamnya terkoreksi -8,67%. Adapun performa year to date emiten ini juga tercatat turun -23,54%.

Investor asing terpantau hari ini melakukan aksi jual sebanyak Rp13,03 miliar, menambah net-sell asing akumulatif dalam sepekan sebesar Rp26,67 miliar.

3. PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC)
ITIC bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini. Pada pukul 14:28 WIB, ITIC bertengger stagnan di Rp296, setelah sempat jatuh pada pembukaan pagi tadi hingga menyentuh Rp290.

Sama seperti dua emiten sebelumnya, kinerja sepekan ITIC berada di zona merah yakni -1,34% dan dalam sebulan longsor -8,13%. Adapun performa year to date-nya juga terpuruk -54,77%.

Emiten small-caps ini tampak menjadi buruan asing dengan catatan net-buy akumulatif hari ini sebesar Rp56,21 juta dan menambah aksi beli asing dalam sebulan sebesar Rp676,21 juta.

4. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
WIMM bergerak di bawah level penutupan kemarin sepanjang perdagangan hari ini. Kendati sempat masuk titik positif hingga Rp488, pada pukul 14:31 WIB, saham WIMM lunglai -2,06% di Rp478 dari penutupan kemarin di Rp486.

Frekuensi transaksi yang tidak lebih dari 1.000 kali membuat kinerja WIIM cenderung tidak likuid. Performa sepekan mencatat WIIM masih terpuruk -2,05% dan dalam sebulan jatuh -4,02%.

Bacda Juga: Berlaku Mulai 1 Januari 2022, Ini Rincian Harga Baru Rokok

Adapun kinerja year to date-nya juga masih di area negatif -11,48%. Investor asing tampak melakukan pembelian WIIM hari ini sebanyak Rp12,45 juta, dan menambah net-buy asing dalam sepekan menjadi Rp49,45 juta.

Sebagai catatan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi menaikkan tarif cukai hasil tembakau atau CHT pada 2022 dengan rata-rata 12%, sedangkan untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) kenaikannya hanya 4,5%.

Sri Mulyani memaparkan bahwa kebijakan cukai hasil tembakau ini berkaitan dengan empat hal yakni pengendalian konsumsi rokok, tenaga kerja, penerimaan negara dan pengawasan barang ilegal.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1783 seconds (0.1#10.140)