Bank Sentral Inggris Memperingatkan Mata Uang Kripto Berbahaya Bagi Sistem Keuangan

Rabu, 15 Desember 2021 - 02:46 WIB
loading...
Bank Sentral Inggris Memperingatkan Mata Uang Kripto Berbahaya Bagi Sistem Keuangan
Bank Sentral Inggris memperingatkan, pertumbuhan cepat aset mata uang kripto bisa menimbulkan bahaya bagi stabilitas sistem keuangan. Foto/Dok
A A A
LONDON - Bank Sentral Inggris memperingatkan, pertumbuhan cepat aset mata uang kripto bisa menimbulkan bahaya bagi stabilitas sistem keuangan . Meski begitu pejabat senior Bank Sentral Inggris menerangkan, sejauh ini masyarakat Inggris masih minim yang menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk aset seperti Bitcon.



Namun Wakil Gubernur Bank Sentral Inggris, Sir Jon Cunliffe mengatakan, apabila nilai mata uang kripto turun tajam bisa memberikan efek knock-on. Lantaran hal itu terang dia, bank harus siap menahan risiko yang diakibatkan oleh aset kripto.

Berbicara kepada BBC, Sir Jon mengatakan, bahwa saat ini sekitar 0,1% dari kekayaan rumah tangga Inggris berada dalam mata uang kripto. Sekitar 2,3 juta orang diperkirakan memiliki mata uang kripto, dengan nilai rata-rata yang dimiliki per orang sekitar ÂŁ 300.

Namun ia menekankan bahwa mata uang kripto telah 'tumbuh sangat cepat', dengan beberapa manajer investasi mengambil beberapa peran. "Harga mereka (uang kripto) dapat bergerak sangat bervariasi dan secara teoritis atau praktis bisa turun ke nol," katanya.

"Intinya saya pikir, di mana satu kekhawatiran adalah ketika diintegrasikan ke dalam sistem keuangan, ketika koreksi harga yang besar benar-benar dapat mempengaruhi pasar lain dan mempengaruhi pelaku pasar keuangan," ucap Sir Jon Cunliffe.



"Saat ini belum ada, tetapi butuh waktu untuk merancang standar dan peraturan. Kita benar-benar perlu menyingsingkan lengan baju kita dan melanjutkan pembahasan. Sehingga pada saatnya, ketika semua ini menjadi masalah yang jauh lebih besar, kita benar-benar memiliki kerangka peraturan untuk menahan risiko," terangnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2847 seconds (0.1#10.140)