Bepahkupi Tenant LPDB-KUMKM 2021 Siap Ekspor Kopi ke Eropa dan Amerika
loading...
A
A
A
"Bepahkupi juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa buyer dari luar negeri seperti Bob Coffee yang berbasis di Rusia dan Pro Barista yang berbasis di Kazakhstan," ungkap Wiga.
Sementara itu, dari sisi omzet bisnis, saat ini Bepahkupi mampu mencacatkan omzet sebesar Rp50 juta per bulan dan akan mengalami peningkatan pada pertengahan dan akhir tahun setelah panen raya kopi.
Dari sisi pemasaran, Bepahkupi melakukan pemasaran secara online dan offline.
Untuk pemasaran secara offline lebih diutamakan untuk menjangkau target business to business (B2B) seperti mengikuti beberapa pameran secara langsung di berbagai tempat baik dalam dan luar negeri.
"Sedangkan pemasaran online dilakukan lebih banyak untuk menjangkau target business to consumer (B2C) melalui berbagai strategi seperti penjualan melalui e-commerce, website, dan pengoptimalan penggunaan media sosial," kata Wiga.
Tak kalah penting, Bepahkupi juga turut mengikuti ajang IFF 2021 dalam rangka memperluas jaringan atau networking bisnis untuk semakin meningkatkan kapasitas usaha maupun kapasitas produksi Bepahkupi.
Wiga berharap, dengan mengikuti ajang IFF 2021, Bepahkupi dapat meningkatkan kapasitas usaha agar semakin besar dan mendorong peningkatan daya saing produk kopi lokal di pasar internasional.
"Harapannya bisnis kami bisa lebih besar dan juga mendapat partner agar bisnis kami semakin berkembang," pungkasnya.
Bepahkupi juga berencana untuk memanfaatkan dana investasi untuk program kolaborasi petani, ekspansi geografis, pemasaran digital, promosi, dan sumber daya manusia, hingga berkolaborasi dengan gerai kopi, hotel, dan kafe di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Indonesia Fund Festival 2021 dan melihat tenant-tenant inkubator wirausaha LPDB-KUMKM kunjungi http/inkubator.lpdb.id/iff2021. CM
Sementara itu, dari sisi omzet bisnis, saat ini Bepahkupi mampu mencacatkan omzet sebesar Rp50 juta per bulan dan akan mengalami peningkatan pada pertengahan dan akhir tahun setelah panen raya kopi.
Dari sisi pemasaran, Bepahkupi melakukan pemasaran secara online dan offline.
Untuk pemasaran secara offline lebih diutamakan untuk menjangkau target business to business (B2B) seperti mengikuti beberapa pameran secara langsung di berbagai tempat baik dalam dan luar negeri.
"Sedangkan pemasaran online dilakukan lebih banyak untuk menjangkau target business to consumer (B2C) melalui berbagai strategi seperti penjualan melalui e-commerce, website, dan pengoptimalan penggunaan media sosial," kata Wiga.
Tak kalah penting, Bepahkupi juga turut mengikuti ajang IFF 2021 dalam rangka memperluas jaringan atau networking bisnis untuk semakin meningkatkan kapasitas usaha maupun kapasitas produksi Bepahkupi.
Wiga berharap, dengan mengikuti ajang IFF 2021, Bepahkupi dapat meningkatkan kapasitas usaha agar semakin besar dan mendorong peningkatan daya saing produk kopi lokal di pasar internasional.
"Harapannya bisnis kami bisa lebih besar dan juga mendapat partner agar bisnis kami semakin berkembang," pungkasnya.
Bepahkupi juga berencana untuk memanfaatkan dana investasi untuk program kolaborasi petani, ekspansi geografis, pemasaran digital, promosi, dan sumber daya manusia, hingga berkolaborasi dengan gerai kopi, hotel, dan kafe di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Indonesia Fund Festival 2021 dan melihat tenant-tenant inkubator wirausaha LPDB-KUMKM kunjungi http/inkubator.lpdb.id/iff2021. CM
(ars)