Rupiah Hari Ini Naik Tipis, The Fed Percepat Tapering hingga Maret 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rupiah hari ini , Kamis (16/12/2021) dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pantauan di pasar spot Bloomberg, mata uang Garuda naik 8 poin atau 0,06% di harga Rp14.326 per dolar AS.
Selain rupiah, sebagian besar mata uang negara Asia terpantau bergerak variatif terhadap dolar AS, ketika indeks dolar AS terkoreksi -0,10% di level USD96,41. Yen Jepang turun -0,07% di 114,10, dolar Hong Kong tertekan -0,02% di 7,8034, dan ringgit Malaysia turun -0,02% di 4,2290.
Dolar Taiwan merosot -0,08% di 27,803, baht Thailand naik 0,01% di 33,415, peso Filipina terpuruk -0,02% di 50,200, dan won Korea Selatan menanjak 0,22% di 1.182,02. Yuan China menguat 0,03% di 6,3653, sementara sisannya menurun seperti dolar Singapura turun -0,09% di 1,3664, dan dolar Australia anjlok -0,13% di 0,7157.
Sebagai catatan, Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengatakan akan mengakhiri tapering pada bulan Maret 2022. Menurut sejumlah analis, kondisi demikian dapat memberi sinyal Fed bakal segera menaikkan suku bunga pada tahun depan.
"Ini menunjukkan bahwa pasar bakal mendapat imbas dari Fed yang cenderung lebih hawkish daripada ekspektasi kita," Analis Forex di NAB, Ray Atrill, dilansir Reuters, Kamis (16/12/2021).
Investor masih menantikan pertemuan sejumlah pimpinan bank sentral seperti Eropa, Inggris, dan lainnya untuk memperjelas posisi mereka hingga akhir pekan ini.
Selain rupiah, sebagian besar mata uang negara Asia terpantau bergerak variatif terhadap dolar AS, ketika indeks dolar AS terkoreksi -0,10% di level USD96,41. Yen Jepang turun -0,07% di 114,10, dolar Hong Kong tertekan -0,02% di 7,8034, dan ringgit Malaysia turun -0,02% di 4,2290.
Dolar Taiwan merosot -0,08% di 27,803, baht Thailand naik 0,01% di 33,415, peso Filipina terpuruk -0,02% di 50,200, dan won Korea Selatan menanjak 0,22% di 1.182,02. Yuan China menguat 0,03% di 6,3653, sementara sisannya menurun seperti dolar Singapura turun -0,09% di 1,3664, dan dolar Australia anjlok -0,13% di 0,7157.
Sebagai catatan, Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengatakan akan mengakhiri tapering pada bulan Maret 2022. Menurut sejumlah analis, kondisi demikian dapat memberi sinyal Fed bakal segera menaikkan suku bunga pada tahun depan.
"Ini menunjukkan bahwa pasar bakal mendapat imbas dari Fed yang cenderung lebih hawkish daripada ekspektasi kita," Analis Forex di NAB, Ray Atrill, dilansir Reuters, Kamis (16/12/2021).
Investor masih menantikan pertemuan sejumlah pimpinan bank sentral seperti Eropa, Inggris, dan lainnya untuk memperjelas posisi mereka hingga akhir pekan ini.
(nng)