Optimalkan Inovasi, Sampoerna Raih INDI 4.0 Award dari Kemenperin

Sabtu, 18 Desember 2021 - 07:37 WIB
loading...
Optimalkan Inovasi, Sampoerna Raih INDI 4.0 Award dari Kemenperin
Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Elvira Lianita menerima penghargaan INDI 4.0 Award 2021 di Kementerian Perindustrian pada 2 Desember 2021. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) memberikan INDI 4.0 Award kepada PT HM Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) dalam kategori Supply Chain Management.

Sampoerna dipandang mampu mengedepankan inovasi dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi industri 4.0 seperti big data, artificial intelligence, internet of things, dan realtime monitoring dalam mendukung proses logistik dan manajemen rantai pasok dalam memenuhi kebutuhan konsumen.



Pada tahun ini, Sampoerna merupakan satu-satunya perusahaan tembakau yang menerima penghargaan dalam ajang bergengsi tersebut.

Penghargaan diberikan oleh Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Direktur Sampoerna Elvira Lianita pada acara penganugerahan INDI 4.0 Award 2021 yang digelar Kamis, 2 Desember 2021 di Kementerian Perindustrian.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, salah satu aspek dalam strategi dan kebijakan Kementerian Perindustrian, yaitu peningkatan daya saing melalui penerapan teknologi industri 4.0.

Sejak tahun 2019, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dan melakukan asesmen INDI 4.0 yang mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri dalam Bertransformasi Menuju Industri 4.0.

“Melalui acara penganugerahan INDI 4.0 Award, Pemerintah memberikan apresiasi dan menunjukkan kepada masyarakat dan dunia atas perkembangan implementasi industri 4.0 di Indonesia yang pesat,” tutur Menperin.

Selain itu, hasil INDI 4.0 menunjukkan pencapaian perjalanan transformasi industri 4.0 di perusahaan manufaktur yang berdampak positif pada bisnisnya.

“Salah satu upaya pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional adalah melalui akselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia,” imbuh Agus Gumiwang.

Elvira Lianita menyatakan, bangga atas apresiasi pemerintah terhadap Sampoerna melalui penghargaan ini. "Pencapaian ini tentunya merupakan kebanggaan bagi Sampoerna. Hal ini menjadi motivasi bagi kami untuk dapat terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif terhadap percepatan implementasi program Making Indonesia 4.0,"

Elvira mengatakan, Sampoerna akan terus berperan aktif mendorong transformasi industri tembakau nasional dengan tetap melibatkan petani tembakau dan peritel sebagai bagian dari mata rantai industri.

Sejak Maret 2021, Sampoerna secara aktif mengikuti serangkaian program bimbingan dan penilaian yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian untuk mengukur nilai INDI 4.0 perusahaan.

Ada 5 pilar yang menjadi ukuran penilaian, yakni manajemen dan organisasi, orang dan budaya, operasi pabrik, teknologi, serta produk dan layanan.

Setelah bimbingan, Sampoerna mengikuti proses penilaian uji kelayakan untuk memperoleh INDI 4.0 Award dengan mempresentasikan strategi implementasi transformasi industri 4.0, capaian manfaat dan keluaran, dan dampak transformasi proses bisnis perusahaan kepada para tim penilai Kementerian Perindustrian.



Sejak diluncurkan, INDI 4.0 Award telah diberikan kepada lima perusahaan pada tahun 2019 dan 13 perusahaan industri pada tahun 2020. Pelaksanaan tahapan kegiatan INDI 4.0 Award pada tahun 2021 telah diawali pada bulan Agustus dengan menerima usulan nominasi INDI 4.0 Award sebanyak 40 perusahaan.

Kemudian dilanjutkan ke tahap verifikasi lapangan terhadap hasil self-assessment INDI 4.0 yang telah disampaikan perusahaan melalui platform Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kementerian Perindustrian.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi mengatakan, “Para penerima Special INDI 4.0 Award merupakan bagian dari Ekosistem Industri 4.0. Dalam implementasi industri 4.0 ini saling bersinergi dan berkolaborasi, baik pemerintah, pelaku industri, akademisi dan R&D, technical provider, konsultan, dan tentunya pelaku keuangan.”
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1657 seconds (0.1#10.140)