Terungkap, Dukungan Perbankan RI ke UMKM Kalah Jauh dari Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki meminta perbankan nasional terus menambah penyaluran kreditnya ke usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ). Saat ini, dukungan perbankan nasional terhadap UMKM masih kalah dibandingkan Malaysia atau Thailand.
Teten mengungkapkan, porsi kredit perbankan bagi UMKM saat ini baru sebesar 19,8%. Pemerintah mendorong penyaluran kredit bagi UMKM meningkat di atas 30% pada 2024.
"Presiden minta bertahap 2024 sedikitnya 30% kredit perbankan (bagi UMKM). Tapi itu pun kita masih kalah dari Malaysia yang sudah lebih 40%, termasuk Thailand, bahkan Korea Selatan hingga 81%," kata Teten dalam konferensi secara virtual, Rabu (22/12/2021).
Untuk mendukung hal tersebut, Teten mengatakan bahwa pelaku UMKM juga terus didorong untuk melakukan digitalisasi. Untuk itu, dia mengatakan, pemerintah sudah menciptakan ekosistem, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. "Hal itu juga tertuang dalam UU Cipta Kerja. Saat ini aturan itu sudah masuk dalam tahapan implementasi," jelasnya.
Teten menambahkan, UMKM nasional diharapkan bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri global dan nasional. Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan sinergi dengan industri keuangan untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM. Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak UMKM dalam negeri yang memperoleh akses pembiayaan bagi kelangsungan usahanya.
"Jadi, untuk (UMKM) memperoleh pembiayaan kami terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka percepatan," tandasnya.
Teten mengungkapkan, porsi kredit perbankan bagi UMKM saat ini baru sebesar 19,8%. Pemerintah mendorong penyaluran kredit bagi UMKM meningkat di atas 30% pada 2024.
"Presiden minta bertahap 2024 sedikitnya 30% kredit perbankan (bagi UMKM). Tapi itu pun kita masih kalah dari Malaysia yang sudah lebih 40%, termasuk Thailand, bahkan Korea Selatan hingga 81%," kata Teten dalam konferensi secara virtual, Rabu (22/12/2021).
Untuk mendukung hal tersebut, Teten mengatakan bahwa pelaku UMKM juga terus didorong untuk melakukan digitalisasi. Untuk itu, dia mengatakan, pemerintah sudah menciptakan ekosistem, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. "Hal itu juga tertuang dalam UU Cipta Kerja. Saat ini aturan itu sudah masuk dalam tahapan implementasi," jelasnya.
Baca Juga
Teten menambahkan, UMKM nasional diharapkan bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri global dan nasional. Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan sinergi dengan industri keuangan untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM. Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak UMKM dalam negeri yang memperoleh akses pembiayaan bagi kelangsungan usahanya.
"Jadi, untuk (UMKM) memperoleh pembiayaan kami terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka percepatan," tandasnya.
(fai)