Baru Mau Dihapus, Premium Sudah Lama Langka di SPBU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan menghapus Premium , dan selanjut Pertalite dari peredaran. Langkah ini dilakukan untuk mendorong transisi energi dari fosil ke energi bersih.
Rupanya, Premium sendiri memang sudah "menghilang" dari pasaran. Masyarakat sudah jarang menemukan SPBU Pertamina yang menjual Premium.
"Sekarang saya pakai Pertalite. Premiumnya udah nggak ada sama sekali, udah jarang (ada di SPBU)," ujar salah seorang supir taksi, Yahya, saat ditemui MNC Portal Indonesia di SPBU Pertamina Jl. Mayjen Sutoyo, Minggu (26/12/2021).
Yahya mengatakan, Premium sudah sirna sejak tiga bulan yang lalu. Tentunya, ini bukan waktu yang sebentar.
Pernyataan yang sama diungkapkan seorang pengemudi bajaj, Samin. Semula, dirinya mengandalkan Premium sebagai bahan bakar kendaraannya karena harga yang terjangkau.
"Ya jadinya saya terpaksa pakai Pertalite. Sekarang sudah nggak ada yang jual Premium," ujar Samin.
Kondisi ini tentunya menimbulkan gejolak baik bagi Yahya maupun Samin. Namun, mereka tidak punya pilihan lain selain menggunakan Pertalite, yang dari segi harga, paling murah.
"Kita pengemudi manut ajalah. Ya, kalau bisa standar (harganya), kita ikut pemerintah aja," kata Samin.
Rupanya, Premium sendiri memang sudah "menghilang" dari pasaran. Masyarakat sudah jarang menemukan SPBU Pertamina yang menjual Premium.
"Sekarang saya pakai Pertalite. Premiumnya udah nggak ada sama sekali, udah jarang (ada di SPBU)," ujar salah seorang supir taksi, Yahya, saat ditemui MNC Portal Indonesia di SPBU Pertamina Jl. Mayjen Sutoyo, Minggu (26/12/2021).
Yahya mengatakan, Premium sudah sirna sejak tiga bulan yang lalu. Tentunya, ini bukan waktu yang sebentar.
Pernyataan yang sama diungkapkan seorang pengemudi bajaj, Samin. Semula, dirinya mengandalkan Premium sebagai bahan bakar kendaraannya karena harga yang terjangkau.
"Ya jadinya saya terpaksa pakai Pertalite. Sekarang sudah nggak ada yang jual Premium," ujar Samin.
Kondisi ini tentunya menimbulkan gejolak baik bagi Yahya maupun Samin. Namun, mereka tidak punya pilihan lain selain menggunakan Pertalite, yang dari segi harga, paling murah.
"Kita pengemudi manut ajalah. Ya, kalau bisa standar (harganya), kita ikut pemerintah aja," kata Samin.
(uka)