Tren Merger Operator Telko Bakal Bikin Konsumen Untung, Benar Nggak Ya?

Selasa, 28 Desember 2021 - 13:15 WIB
loading...
A A A
“Misalnya, pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan digital itu menjadi program pemerintah. Nah dengan merger, kemampuan provider pun meningkat untuk dapat membangun infrastruktur seperti tower dan BTS yang diakibatkan dari adanya efisiensi dan penambahan daya modal dari perusahaan provider. Harapannya adalah mereka dapat membangun di daerah-daerah yang belum terjamah sinyal internet kuat,” paparnya.

Sementara itu Head of Investment Pacific Capital Investment, David Manurung menilai, maraknya aksi merger operator telko ditujukan untuk dapat menciptakan sinergi yang menghasilkan skala ekonomi tertentu, memperkuat struktur permodalan, meningkatkan ketrampilan manajemen dan karyawan maupun menciptakan peluang ekspansi, baik pada lini produk maupun area pasar yang belum terjangkau.

“Seperti kita ketahui bersama, industri jasa layanan telekomunikasi merupakan bisnis yang padat modal. Perusahaan harus memiliki daya tahan dan modal yang kuat untuk menghadapi persaingan yang tinggi dari para pesaingnya,” terangnya.



Begitu juga sambungnya dari sisi teknologi. Industri telekomunikasi merupakan industri yang siklus hidup teknologinya sangat cepat. Agar dapat memberikan layanan yang prima dan konsisten kepada pelanggan, ungkap David mengungkapkan pelaku bisnis industri telekomunikasi harus secara kontinu meningkatkan dan memperbaharui layanan maupun teknologinya, dan hal ini tentunya membutuhkan modal yang sangat besar.

“Merger antar perusahaan telekomunikasi merupakan jawaban bagi para pelaku industri untuk merespon kebutuhan modal yang tinggi, terciptanya stuktur biaya yang efisien sekaligus untuk dapat lebih bersaing dengan para kompetitornya,” jelasnya.

Dengan kehadiran teknologi 5G yang pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada 2019, menurut David, hal ini akan menjadi perhatian utama operator telko dalam hal persaingan pasar.

Perkembangan teknologi 5G akan memfasilitasi perkembangan layanan seperti enhanced Mobile Broadband, streaming Virtual Reality (VR), akses internet super cepat, telemedis, video streaming dengan kualitas 8K, cloud gaming, autonomous car maupun smart home monitoring.

“Nah, untuk menghadapi peluang dan tantangan terkait pengembangan 5G, tentu operator telko harus memperkuat struktur permodalan dan jaringan, salah satunya bisa dicapai melalui merger,” katanya.

Di Indonesia, menurut David, teknologi 5G resmi diluncurkan pada akhir Mei 2021. “Dengan strategi merger, operator telko dapat lebih agresif dalam pengembangan 5G di seluruh pelosok Indonesia. Misalnya, merger antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia akan membuat teknologi 5G Indosat akan semakin solid berkat tambahan frekuensi dari Hutchison 3,” pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1324 seconds (0.1#10.140)