Pembukaan Perdagangan 2022, IHSG Diramal Bertahan di Level 6.500

Minggu, 02 Januari 2022 - 14:02 WIB
loading...
Pembukaan Perdagangan...
Memasuki awal 2022, IHSG diprediksi akan bertahan di level 6.500. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan tahun 2021 tergelincir dari level 6.600. Indeks ditutup turun ke level 6.581, Kamis (30/12/2021).

Memasuki awal tahun 2022, Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy memandang IHSG akan bertahan di level 6.500 yang menjadi level krusial ketidaksesuaian tren indeks saham global dan dalam negeri.

"Tentu ini jadi perhatian kita mempertahankan level 6.500 ini untuk bisa menjadi setidaknya di January Effect akan ada potensi penguatan seperti banyak kalangan memperkirakan IHSG tembus 6.800," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), dikutip Minggu (2/1/2022).



Menurut dia, untuk mencapai level 6.700 saja perlu melihat sentimen yang akan terjadi sepekan ke depan, apakah sudah tanda-tanda rebound atau penguatan.

"Tapi kalau kita lihat indeks regionalnya kan masih ada sedikit lesu jadi potensi terjadinya untuk window dressing cukup terbatas. Kuncinya ada di sepekan ke depan, kalau bisa bertahan, tentu disertai sentimen positif lainnya, investor akan kembali," tuturnya.



Dia menambahkan, program vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster menjadi salah satu sentimen positif yang diharapkan mendorong IHSG. Walau bagaimanapun, kata Robertus, pemulihan ekonomi tidak akan signifikan jika sektor kesehatan tidak bisa diatasi dengan baik.

"Perlu ada percepatan vaksinasi dosis ketiga, karena kita kan tidak mungkin menutup kegiatan perekonomian juga aktivitas sosial terus-menerus, perlu ada pembukaan yang pasti ada konsekuensinya," tukasnya.



Sebelumnya, CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama Fendi Susiyanto mengatakan, sepanjang tahun 2021 pergerakan IHSG cukup bagus dengan tren yang menguat. “Meski sempat mengalami koreksi, tetapi lebih banyak disebabkan karena faktor Covid," ujarnya kepada MPI.

Fendi melihat keyakinan investor pasar modal mulai meningkat menyusul pemulihan ekonomi nasional dan teratasinya pandemi Covid-19 yang dinilai baik.

Terdapat dua faktor dominan yang cukup mempengaruhi indeks selama 2021 yaitu perkembangan virus Covid-19 ditambah tingkat vaksinasi, dan respons Pemerintah serta Bank Sentral dalam mengatasi keterpurukan ekonomi. "Jadi dua hal itu yang memberi sentimen terhadap IHSG yang sempat naik tetapi masih tertahan," ucapnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2197 seconds (0.1#10.140)