Cetak Sejarah, Market Cap Apple 15 Kali Lipat APBN 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apple Inc, gergasi teknologi Amerika Serikat, kapitalisasi pasarnya (market cap) menyentuh USD3 triliun, setara dengan Rp43.050 triliun (kurs Rp14.350) selama perdagangan intraday pada hari Senin (3/1/2022) waktu New York, sebelum akhirnya turun kembali.
Dilansir dari Wall Street Journal, Selasa (4/1/2022), saham pembuat iPhone itu melintasi level intraday ketika mencapai USD182,8 pada perdagangan Senin sore, bahkan menurut FactSet, mencapai USD182,8.
Kapitalisasi pasar perusahaan berlogo apel groak tersebut setara dengan lima kali total gabungan kapitalisasi pasar seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tercatat hingga Selasa (4/1/2022) pagi, kapitalisasi pasar modal Indonesia berada di angka Rp8.470 triliun. Angka itu juga 15 kali lipat dibanding belanja APBN 2022.
Saham Apple ditutup naik USD4,44 atau 2,5%, menjadi USD182,01, sehingga kapitalisasi pasarnya saat ini tercatat berada di angka USD2,99 triliun. Capaian itu menandai rekor terbaru dalam gelombang era pandemi yang membawa saham Apple dan perusahaan teknologi besar lainnya naik ke level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Harga saham Apple sendiri telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak pandemi, tepatnya Maret 2020. Kenaikan itu menambahkan sekitar USD2 triliun dalam kapitalisasi pasarnya.
Apple merupakan sektor yang menyediakan bahan pokok dalam portofolio investor ritel dan institusional. Tonggak tersebut menandai kenaikan 41% untuk saham Apple sejak awal 2021, di antara kenaikan terbesar di indeks Wall Street, Dow Jones Industrial Average.
Apple adalah salah satu dari lima kontributor terbesar untuk reli 27% S&P 500 pada tahun 2021 bersama dengan Microsoft Corp., Nvidia Corp., Alphabet Inc. dan Tesla Inc., yang bersama-sama menyumbang 31% dari kinerja indeks pada tahun 2021, menurut S&P Data Indeks Dow Jones.
Dilansir CNBC Internasional, pada bulan Desember lalu, Katy Huberty dari Morgan Stanley, menaikkan target harga saham Apple dari USD164 menjadi USD200, dan mempertahankan peringkat beli. Alasannya, produk baru seperti virtual reality (VR) dan headset augmented reality (AR) belum dimasukkan ke dalam penentuan harga saham.
Huberty juga mengatakan pendapatan App Store Apple akan mengungguli perkiraan Morgan Stanley untuk kuartal tersebut. Selain itu Apple juga mengirimkan 83 juta unit selama kuartal yang berakhir Desember, 3 juta lebih dari yang diantisipasi.
Investor juga beralih ke Apple sebagai tempat berlindung yang aman (safe haven) di tengah turbulensi ketidakpastian pasar baru-baru ini. Selain itu, berkat neraca yang kuat dan arus kas yang luar biasa, yang digunakan untuk berinvestasi dalam produk baru, Apple mampu untuk membeli kembali saham (buyback) dan mengembalikan modal kepada pemegang saham melalui dividen.
Apple menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar USD 1 triliun selama perdagangan intraday pada 2 Agustus 2018. Perusahaan tersebut kemudian mencapai kapitalisasi pasar USD2 triliun dua tahun kemudian pada 19 Agustus 2020. Sepanjang tahun lalu saham Apple naik 34%.
Sementara itu, perusahaan teknologi saingan berada tidak jauh di belakang. Microsoft saat ini memiliki valuasi sekitar USD2,5 triliun, Amazon memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD1,75 triliun, dan Google berada di kisaran USD2 triliun.
Dilansir dari Wall Street Journal, Selasa (4/1/2022), saham pembuat iPhone itu melintasi level intraday ketika mencapai USD182,8 pada perdagangan Senin sore, bahkan menurut FactSet, mencapai USD182,8.
Kapitalisasi pasar perusahaan berlogo apel groak tersebut setara dengan lima kali total gabungan kapitalisasi pasar seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tercatat hingga Selasa (4/1/2022) pagi, kapitalisasi pasar modal Indonesia berada di angka Rp8.470 triliun. Angka itu juga 15 kali lipat dibanding belanja APBN 2022.
Saham Apple ditutup naik USD4,44 atau 2,5%, menjadi USD182,01, sehingga kapitalisasi pasarnya saat ini tercatat berada di angka USD2,99 triliun. Capaian itu menandai rekor terbaru dalam gelombang era pandemi yang membawa saham Apple dan perusahaan teknologi besar lainnya naik ke level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Harga saham Apple sendiri telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak pandemi, tepatnya Maret 2020. Kenaikan itu menambahkan sekitar USD2 triliun dalam kapitalisasi pasarnya.
Apple merupakan sektor yang menyediakan bahan pokok dalam portofolio investor ritel dan institusional. Tonggak tersebut menandai kenaikan 41% untuk saham Apple sejak awal 2021, di antara kenaikan terbesar di indeks Wall Street, Dow Jones Industrial Average.
Apple adalah salah satu dari lima kontributor terbesar untuk reli 27% S&P 500 pada tahun 2021 bersama dengan Microsoft Corp., Nvidia Corp., Alphabet Inc. dan Tesla Inc., yang bersama-sama menyumbang 31% dari kinerja indeks pada tahun 2021, menurut S&P Data Indeks Dow Jones.
Dilansir CNBC Internasional, pada bulan Desember lalu, Katy Huberty dari Morgan Stanley, menaikkan target harga saham Apple dari USD164 menjadi USD200, dan mempertahankan peringkat beli. Alasannya, produk baru seperti virtual reality (VR) dan headset augmented reality (AR) belum dimasukkan ke dalam penentuan harga saham.
Huberty juga mengatakan pendapatan App Store Apple akan mengungguli perkiraan Morgan Stanley untuk kuartal tersebut. Selain itu Apple juga mengirimkan 83 juta unit selama kuartal yang berakhir Desember, 3 juta lebih dari yang diantisipasi.
Investor juga beralih ke Apple sebagai tempat berlindung yang aman (safe haven) di tengah turbulensi ketidakpastian pasar baru-baru ini. Selain itu, berkat neraca yang kuat dan arus kas yang luar biasa, yang digunakan untuk berinvestasi dalam produk baru, Apple mampu untuk membeli kembali saham (buyback) dan mengembalikan modal kepada pemegang saham melalui dividen.
Apple menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar USD 1 triliun selama perdagangan intraday pada 2 Agustus 2018. Perusahaan tersebut kemudian mencapai kapitalisasi pasar USD2 triliun dua tahun kemudian pada 19 Agustus 2020. Sepanjang tahun lalu saham Apple naik 34%.
Sementara itu, perusahaan teknologi saingan berada tidak jauh di belakang. Microsoft saat ini memiliki valuasi sekitar USD2,5 triliun, Amazon memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD1,75 triliun, dan Google berada di kisaran USD2 triliun.
(uka)