Konsolidasi dan Perampingan Dukung Kinerja Pertamina Makin Solid

Rabu, 10 Juni 2020 - 13:44 WIB
loading...
Konsolidasi dan Perampingan...
Kinerja Pertamina dinilai akan semakin solid melalui langkah konsolidasi dan perampingan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk daftar Top 500 Fortune Global 2019. Peringkat Pertamina melonjak dari posisi 253 tahun 2018 menjadi 175 tahun lalu, atau naik 78 peringkat.

Pertamina bahkan mengalahkan raksasa e-commerce asal China, Alibaba Grup milik Jack Ma dan raksasa AS, Facebook milik Mark Zuckerberg. Penyebabnya karena peringkat Pertamina melonjak dari posisi 253 tahun 2018 menjadi 175 tahun lalu, atau naik 78 peringkat. Alibaba Grup berada di posisi 182 dan Facebook di peringkat 184.

Pencapaian tersebut dinilai membuktikan bahwa perusahaan BUMN mampu menjadi perusahaan bergengsi dan disegani, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Ekonom senior Piter Abdullah yang juga dosen Perbanas menyampaikan, capaian yang diperoleh Pertamina sangat layak diapreasi karena merupakan BUMN dengan nilai kapitalisasi terbesar, yang punya sejarah panjang bisnis migas.

"Pertamina adalah BUMN dengan nilai yang terbesar. Tentunya kita harus apresiasi prestasi ini," ucap Piter kepada media, baru-baru ini.

(Baca Juga: Siap Bangun Kilang, Indonesia Targetkan Tidak Lagi Impor BBM Tahun 2026)

Saat ini, kata dia, Pertamina tengah mengalami tantangan untuk memindahkan subsidi BBM tepat sasaran, dimana premium tidak lagi dikonsumsi untuk kendaraan pribadi. Dengan menggunakan BBM non subsidi, selain menciptakan udara bersih, juga agar subsidi BBM tidak dibakar orang kaya. Subsidi juga dapat dialihkan untuk sektor kesehatan masyarakat yang terdampak Covid-19, juga untuk pekerja yang terkena PHK.

Yang pasti, tegas Piter, sesungguhnya kinerja Pertamina masih jauh di bawah potensinya. Dengan diberi kepercayaan lebih besar, segala potensi dapat dioptimalkan. Karena itu, Pertamina seharusnya juga tidak dinilai dengan membandingkannya dengan BUMN lain tetapi dengan perusahaan sejenis khususnya di kawasan. Bahkan, kalau dibandingkan dengan Petronas, apalagi dengan pengalaman, usia, dan potensi yang dimiliki, seharusnya Pertamina adalah yang terbesar dan terbaik di ASEAN.

Apa yang diraih Pertamina, merupakan bagian penting dari perbaikan yang sudah dijalankan. Karena itu, harus terus diberi peran agar makin besar berkontribusi pada negara dan pertumbuhan ekonomi.

Piter menambahkan, perbaikan pengelolaan BUMN sangat diperlukan bila ingin meningkatkan kinerja BUMN. Pasalnya, diakui, saat ini BUMN masih mendua, antara pelayanan publik dan bisnis murni yang berorientasi keuntungan.

"Nah, selama masih mendua seperti ini sangat sulit untuk optimal. Di sisi lain, mengubah BUMN untuk menjadi entity bisnis murni juga tidak mudah. Tantangan nya akan sangat banyak. Amanah konstitusi tentang pengelolaan kekayaan negara untuk rakyat Indonesia menyebabkan sulit untuk mengubah peran BUMN. Karena itu, langkah konsolidasi, perampingan yang dijalankan Pertamina tepat dan perlu diperkuat agar semakin maksimal," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)