Jalani Fase Business Survival, AP II Optimalkan Arus Kas
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II tengah menjalani fase business survival dalam merespons tantangan pandemi global Covid-19. Fase ini merupakan langkah pertama sebelum beranjak ke fase business recovery, yang kemudian berlanjut ke fase business sustainability.
Ketiga fase tersebut merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko Business Continuity Management yang ditetapkan PT Angkasa Pura II. Adapun fase business survival ini dijalani PT Angkasa Pura II sepanjang penyebaran Covid-19 masih terjadi.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pada fase business survival ini, yang menjadi tujuan perseroan adalah perlindungan tenaga kerja, optimalisasi arus kas, dan menjaga kinerja keuangan.
"Tujuan itu antara lain dapat kami capai dengan berbagai penghematan keuangan yaitu mengurangi biaya operasional, melakukan efisiensi pos pengeluaran, dan menghapus biaya nonproduktif," ujar Awaluddin di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Dia menambahkan, Angkasa Pura II juga menjalankan sejumlah strategi pada fase ini guna mempertahankan pelanggan yang ada dan memperluas portofolio bisnis guna mengamankan pendapatan. Hingga akhir tahun ini, pendapatan perseroan diperkirakan mencapai sekitar 60% hingga 70% dari target awal yang ditetapkan sebesar Rp12,8 triliun. Target awal tersebut ditetapkan sebelum adanya pandemi global Covid-19.
"Jumlah penumpang pesawat saat ini tengah turun yang berdampak pada pendapatan aeronautika. Namun demikian kami akan menggenjot pendapatan dari sektor lainnya seperti memaksimalkan utilisasi dari non performing asset seperti lahan kosong, serta dari titik komersial, ritel dan sebagainya," papar Awaluddin.
Dia menambahkan, pendapatan dari pengelolaan kargo diperkirakan masih bisa lebih baik. Hal lainnya, perseroan juga tengah mengkaji untuk melakukan diversifikasi portofolio anak usaha melalui kemitraan strategis.
PT Angkasa Pura II, tegas dia, tetap berkomitmen untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional dengan mengedepankan aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan, serta tetap berupaya menjaga kinerja keuangan perusahaan di tengah pandemi Covid-19.
Ketiga fase tersebut merupakan bagian dari strategi mitigasi risiko Business Continuity Management yang ditetapkan PT Angkasa Pura II. Adapun fase business survival ini dijalani PT Angkasa Pura II sepanjang penyebaran Covid-19 masih terjadi.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pada fase business survival ini, yang menjadi tujuan perseroan adalah perlindungan tenaga kerja, optimalisasi arus kas, dan menjaga kinerja keuangan.
"Tujuan itu antara lain dapat kami capai dengan berbagai penghematan keuangan yaitu mengurangi biaya operasional, melakukan efisiensi pos pengeluaran, dan menghapus biaya nonproduktif," ujar Awaluddin di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Dia menambahkan, Angkasa Pura II juga menjalankan sejumlah strategi pada fase ini guna mempertahankan pelanggan yang ada dan memperluas portofolio bisnis guna mengamankan pendapatan. Hingga akhir tahun ini, pendapatan perseroan diperkirakan mencapai sekitar 60% hingga 70% dari target awal yang ditetapkan sebesar Rp12,8 triliun. Target awal tersebut ditetapkan sebelum adanya pandemi global Covid-19.
"Jumlah penumpang pesawat saat ini tengah turun yang berdampak pada pendapatan aeronautika. Namun demikian kami akan menggenjot pendapatan dari sektor lainnya seperti memaksimalkan utilisasi dari non performing asset seperti lahan kosong, serta dari titik komersial, ritel dan sebagainya," papar Awaluddin.
Dia menambahkan, pendapatan dari pengelolaan kargo diperkirakan masih bisa lebih baik. Hal lainnya, perseroan juga tengah mengkaji untuk melakukan diversifikasi portofolio anak usaha melalui kemitraan strategis.
PT Angkasa Pura II, tegas dia, tetap berkomitmen untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional dengan mengedepankan aspek kesehatan, keamanan dan keselamatan, serta tetap berupaya menjaga kinerja keuangan perusahaan di tengah pandemi Covid-19.
(fai)