Gawat! Produksi Daging Sapi Tidak Cukup Memenuhi Kebutuhan Nasional

Kamis, 13 Januari 2022 - 18:25 WIB
loading...
Gawat! Produksi Daging Sapi Tidak Cukup Memenuhi Kebutuhan Nasional
Peternak sapi potong mengungkapkan, produksi daging sapi di Tanah Air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan daging nasional. Walaupun saat ini populasi sapi di Indonesia menunjukkan kenaikan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Peternak sapi potong mengungkapkan, produksi daging sapi di Tanah Air tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan daging nasional . Walaupun saat ini populasi sapi di Indonesia menunjukkan kenaikan.

"Peningkatan populasi tidak terlalu signifikan untuk menurunkan kekurangan dari suplai nasional," ujar Ketua Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Didiek Purwanto dalam webinar yang diselenggarakan oleh Pataka, Kamis (13/1/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh, total populasi sapi di Indonesia pada 2021 sebanyak 18,05 juta ekor. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya sebesar 17,44 juta ekor.

Meskipun demikian, kata Didiek, dari total populasi tersebut jumlah sapi yang bisa dipotong sebanyak 2,05 juta ekor atau setara dengan 366.942 ton daging sapi.

Lanjut dia menerangkan, pada 2021, jumlah kekurangan suplai daging sapi sebesar 279.978 ton. Sementara dalam rapat 23 Desember 2021 lalu disebutkan kebutuhan daging tahun 2022 sebesar 706.388 ton. Sedangkan produksi dalam negeri hanya tersedia sebanyak 415.930 ton.

Adapun kekurangan sebesar 290.458 ton, kata dia, akan dipenuhi dengan skema impor berupa sapi bakalan 625.000 ekor dan impor dalam bentuk daging sapi sebesar 170.652 ton.



Melihat kondisi yang ada, Ketua Gapuspindo menyarankan Pemerintah untuk mengimpor sapi bakalan. Karena menurut Didiek, dengan mengimpor sapi bakalan, keuntungan yang didapat lebih banyak.

"Jika pemerintah mengimpor sapi bakalan dan melakukan usaha penggemukan sapi potong, maka akan mampu menyediakan daging sapi segar dalam negeri sekitar 20% dari kebutuhan nasional, bahkan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 29.000 orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 708.000 orang," tutur Didiek.

"Contohnya seperti orang yang nanam jagung, padi, orang yang menyediakan pakan ternak, itu semua koneksinya luar biasa," urainya.



Selanjutnya dia bilang, industri penggemukan sapi potong dapat menggerakan perekonomian dipedesaan terutama penyediaan pakan ternak oleh para perani pedesaan yang nilainya mencapai Rp 3 triliun per tahun. "Hal ini juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1129 seconds (0.1#10.140)