Penanganan Pandemi Dinilai Tepat, Pelaku UMKM Salatiga Mulai Bangkit
loading...
A
A
A
SALATIGA - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Salatiga menilai, kebijakan yang dibuat oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam penanganan pandemi sudah tepat untuk pegiat UMKM yang terdampak. Salah satunya adalah Ipung Effendi (37), pedagang Cendol Dawet Ireng khas Purworejo yang menuturkan, berkat kebijakan tersebut saat ini UMKM bisa bangkit kembali.
"Saya ngucapin terima kasih ke pemerintah, khususnya ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto , penanganan pandemi Indonesia menurut saya luar biasa, dengan banyaknya vaksin yang digencarkan. Pedagang kecil atau UMKM seperti saya ini bisa bangkit," tutur Ipung dalam acara usAHA Borong Usaha yang dilakukan komunitas binaan Airlangga Hartarto, di Kota Salatiga.
Ipung menceritakan, pandemi memberikan dampak yang luar biasa bagi dirinya. Ia mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen dari sebelum pandemi. Sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet 2-3 juta rupiah.
Setelah pandemi omzet yang didapatkan hanya 700 ribu rupiah saja. Namun, seiring penanganan pandemi yang terus meningkat dari pemerintah, ia mengaku mulai ada peningkatan penjualan.
"Dengan adanya program vaksin dan kasusnya terus menurun, penjualan saya secara grafik itu meningkat, ya meskipun gak seperti sebelum pandemi, tapi itu lumayanlah, dibanding sebelum ada vaksin dan ketatnya pembatasan," jelas Ipung.
Selain itu, Alfia (48) sebagai pedagang lotek juga merasakan hal yang sama. Ia menilai, kebijakan yang dibuat pemerintah sangat membantu pedagang kecil dari segi penjualan. "Menurut saya kebijakan pemerintah untuk penganan pandemi ini udah tepat, jadi UMKM kecil seperti saya bisa jualannya rame lagi," ungkap Alfia.
Ibu dari dua anak itu menuturkan, saat ini penjualannya mengalami peningkatan. Meski tak seperti sebelum pandemi, namun dirinya bersyukur karena masih mendapatkan penghasilan dari berjualan.
Alfia bercerita, ketika awal pandemi, dirinya pernah hanya membawa uang 50 ribu rupiah, bahkan pernah dagangannya tidak laku sama sekali. Padahal sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet yang lumayan.
"Saya ngucapin terima kasih ke pemerintah, khususnya ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto , penanganan pandemi Indonesia menurut saya luar biasa, dengan banyaknya vaksin yang digencarkan. Pedagang kecil atau UMKM seperti saya ini bisa bangkit," tutur Ipung dalam acara usAHA Borong Usaha yang dilakukan komunitas binaan Airlangga Hartarto, di Kota Salatiga.
Ipung menceritakan, pandemi memberikan dampak yang luar biasa bagi dirinya. Ia mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen dari sebelum pandemi. Sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet 2-3 juta rupiah.
Setelah pandemi omzet yang didapatkan hanya 700 ribu rupiah saja. Namun, seiring penanganan pandemi yang terus meningkat dari pemerintah, ia mengaku mulai ada peningkatan penjualan.
"Dengan adanya program vaksin dan kasusnya terus menurun, penjualan saya secara grafik itu meningkat, ya meskipun gak seperti sebelum pandemi, tapi itu lumayanlah, dibanding sebelum ada vaksin dan ketatnya pembatasan," jelas Ipung.
Selain itu, Alfia (48) sebagai pedagang lotek juga merasakan hal yang sama. Ia menilai, kebijakan yang dibuat pemerintah sangat membantu pedagang kecil dari segi penjualan. "Menurut saya kebijakan pemerintah untuk penganan pandemi ini udah tepat, jadi UMKM kecil seperti saya bisa jualannya rame lagi," ungkap Alfia.
Ibu dari dua anak itu menuturkan, saat ini penjualannya mengalami peningkatan. Meski tak seperti sebelum pandemi, namun dirinya bersyukur karena masih mendapatkan penghasilan dari berjualan.
Alfia bercerita, ketika awal pandemi, dirinya pernah hanya membawa uang 50 ribu rupiah, bahkan pernah dagangannya tidak laku sama sekali. Padahal sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet yang lumayan.