BRI Liga 1 Bawa Berkah bagi UMKM di Bali
loading...
A
A
A
Sektor Lain Ikut Pulih
Pulihnya perekonomian juga menjalar pada sektor lainnya. Nasib ini dialami oleh Kios Maw yang bergerak di bidang cinderamata dan oleh-oleh khas Bali. I Putu Arya Widyanata, pemilik Kios Maw, mengatakan suntikan modal dari BRI membuat usaha yang dibangunnya perlahan menunjukkan pemulihan.
I Putu Arya terdaftar sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan menerima suntikan modal sebesar Rp120 juta pada 2021. Kredit yang diterima itu menjadi amunisi bagi Kios Maw untuk meningkatkan produktivitas, sehingga terjadi kenaikan omzet menjadi Rp20 juta per bulan.
“Usaha ini sudah dirintis sejak tahun 1997 oleh Ibu Dewa Ayu Merta Adnyani, yang berlokasi di kios sebelah pasar Sukawati. Kini setelah mendapatkan pembiayaan dari BRI, usaha kami perlahan bisa bangkit kembali,” ujar I Putu Arya
Manfaat serupa juga dirasakan pengusaha lain, Ni Nyoman Indrawati, yang meneruskan usaha orangtuanya di bidang kerajinan kayu. Semula fokus pada pasar luring di Lippo Mall dan Pasar Seni Kuta, saat ini Ni Nyoman merambah pasar daring melalui situs www.novica.com.
Digitalisasi bisnis yang didukung pendanaan Rp100 juta dari BRI membuat usaha Ni Nyoman berkembang pesat, dengan omzet Rp400 juta per bulan. “Melalui strategi usaha yang saya terapkan, saya masih bisa bertahan di masa yang penuh ketidakpastian ini. Kami juga menyadari pentingnya memperluas pasar serta dukungan pembiayaan dapat membuat usaha kami mengalami peningkatan, semoga usaha yang saya kembangkan ini bisa ‘naik kelas’ ya,” kata Ni Nyoman Indrawati. CM
Pulihnya perekonomian juga menjalar pada sektor lainnya. Nasib ini dialami oleh Kios Maw yang bergerak di bidang cinderamata dan oleh-oleh khas Bali. I Putu Arya Widyanata, pemilik Kios Maw, mengatakan suntikan modal dari BRI membuat usaha yang dibangunnya perlahan menunjukkan pemulihan.
I Putu Arya terdaftar sebagai nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan menerima suntikan modal sebesar Rp120 juta pada 2021. Kredit yang diterima itu menjadi amunisi bagi Kios Maw untuk meningkatkan produktivitas, sehingga terjadi kenaikan omzet menjadi Rp20 juta per bulan.
“Usaha ini sudah dirintis sejak tahun 1997 oleh Ibu Dewa Ayu Merta Adnyani, yang berlokasi di kios sebelah pasar Sukawati. Kini setelah mendapatkan pembiayaan dari BRI, usaha kami perlahan bisa bangkit kembali,” ujar I Putu Arya
Manfaat serupa juga dirasakan pengusaha lain, Ni Nyoman Indrawati, yang meneruskan usaha orangtuanya di bidang kerajinan kayu. Semula fokus pada pasar luring di Lippo Mall dan Pasar Seni Kuta, saat ini Ni Nyoman merambah pasar daring melalui situs www.novica.com.
Digitalisasi bisnis yang didukung pendanaan Rp100 juta dari BRI membuat usaha Ni Nyoman berkembang pesat, dengan omzet Rp400 juta per bulan. “Melalui strategi usaha yang saya terapkan, saya masih bisa bertahan di masa yang penuh ketidakpastian ini. Kami juga menyadari pentingnya memperluas pasar serta dukungan pembiayaan dapat membuat usaha kami mengalami peningkatan, semoga usaha yang saya kembangkan ini bisa ‘naik kelas’ ya,” kata Ni Nyoman Indrawati. CM
(ars)