Pendorong Industri BPO di 2022, Ada E-commerce hingga Keuangan Digital

Senin, 17 Januari 2022 - 13:15 WIB
loading...
Pendorong Industri BPO...
E-ecommerce hingga keuangan digital masih jadi pendorong pertumbuhan industri BPO di 2022. FOTO/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Indonesia masih menjadi pasar potensial bagi industri alih daya atau Business Process Outsourcing (BPO) di 2022. Hal ini seiring dengan banyaknya perusahaan yang mulai mengadopsi teknologi baru dan meninggalkan cara-cara lama guna merevolusi proses bisnis mereka.

Hal tersebut juga dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa BPO dan pengelolaan teknologi informasi komunikasi, VADS Indonesia. Perusahaan belajar banyak dari pandemi Covid-19.

"Kami belajar banyak dari pengalaman selama pandemi, yang telah mendorong kami untuk semakin inovatif dalam menyediakan solusi dan model bisnis terbaik bagi para mitra. Tahun lalu, kami memperkenalkan layanan Work From Home yang dilengkapi dengan fitur pencegahan kehilangan data dan analisa aktivitas untuk memudahkan dan menjaga produktivitas karyawan yang bekerja dari rumah," ujar CEO VADS Indonesia Saravanan Belusami melalui pernyataannya, Senin (17/1/2022).



Menurut dia melalui performa bisnis di sepanjang 2021, pihaknya optimistis dengan prospek industri BPO di Indonesia tahun ini.

"Kami melihat banyak peluang pertumbuhan mitra yang besar, khususnya di industri e-commerce, telekomunikasi, logistik, farmasi, dan layanan finansial," jelasnya.

Dengan keyakinan tersebut, kata dia, ada tiga tren utama yang diperkirakan bakal mendorong pertumbuhan industri BPO di 2022:

1. Transformasi digital tetap jadi fokus utama

Banyak perusahaan di 2022 akan terus melakukan transformasi digital seiring terus berjalannya upaya beradaptasi terhadap dinamika pandemi. Teknologi tidak hanya telah menggeser kanal-kanal tradisional ke digital, tapi juga mengurangi jumlah pekerjaan tradisional.



2. Inovasi dan nilai manfaat layanan akan menjadi pembeda utama

Kompetisi semakin hari akan semakin meningkat seiring terus bermunculannya pemain baru, khususnya dalam hal keragaman solusi dan harga yang ditawarkan. Karenanya, inovasi dan nilai manfaat layanan akan menjadi hal utama yang membedakan penyedia jasa BPO satu dengan lainnya.

3. E-commerce dan layanan keuangan jadi pendorong utama

Berdasarkan performa bisnis tahun lalu, industri e-commerce dan layanan keuangan digital akan terus tumbuh secara positif dan membukukan pendapatan yang stabil di 2022. Oleh karena itu, keduanya diprediksi akan menjadi sektor paling potensial bagi penyedia layanan BPO.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)