Keuangan Digital Permudah UMKM Akses Produk Layanan Keuangan

Selasa, 12 Oktober 2021 - 16:00 WIB
loading...
Keuangan Digital Permudah...
Digitalisasi keuangan bisa meningkatkan omzet UMKM. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI ) mengungkapkan peran strategis layanan keuangan digital dalam meningkatkan inklusi keuangan bagi pelaku usaka mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) dan konsumen.

LD FEB UI memberikan salah satu contoh risetnya yang mengungkap bahwa omzet mitra UMKM di ekosistem digital GoTo Financial pada tahun 2021 diprediksi naik 37% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut setara dengan Rp53,2 triliun.

Pengamat ekonomi UI Fithra Faisal Hastiadi menyebut hasil temuan LD FEB UI itu menunjukkan peran penting digitalisasi bagi peningkatkan omzet sektor UMKM. Menurutnya, di masa pandemi, layanan keuangan dan solusi bisnis digital justru tumbuh paling kencang dibandingkan sektor lainnya.



“Tren selama pandemi ini adalah adanya switching dari usaha offline menjadi digital platform, dari fisik menjadi nonfisik. Digitalisasi ini menjadi penyumbang bagi peningkatan omzet mitra UMKM di GoTo Financial,” kata Fithra.

Fithra menambahkan solusi bisnis dari GoTo Financial dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dari berbagai industri, mulai dari kuliner, kecantikan, fashion, bengkel, hingga pedagang eceran. Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mendorong kemajuan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi, kolaborasi dan sinergi antarpihak mutlak diperlukan.

“Ini sinyal pertumbuhan ekonomi. Apabila UMKM mampu masuk dalam sektor digital, mereka tidak hanya survive saat pandemi, tetapi juga akan bisa meningkatkan omzet, bahkan hingga ratusan persen. Tetapi jika UMKM tidak mampu beradaptasi dengan digitalisasi, mereka akan tertinggal dan hal ini bisa menimbulkan terjadinya gap yang semakin lebar,” tandasnya.

Oleh karena itu, imbuh Fithra, dibutuhkan peran pemerintah untuk menjembatani gap ini. Salah satunya adalah dengan mendorong para pelaku UMKM untuk bergabung dalam platform digital melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Dari upaya yang dilakukan pemerintah ini, hingga akhir 2020, tercatat sebanyak 11,7 UMKM on boarding ke bisnis daring.

“Upaya mendorong digitalisasi UMKM ini akan bisa berjalan dengan baik jika diterapkan konsep Quadruple Helix Model. Konsep ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pebisnis/industri, dan komunitas. Jadi harus ada koordinasi dari empat komponen ini sehingga tercipta inovasi dalam pengembangan ekonomi,” imbuhnya.

Meski saat ini berbagai pihak terus mendorong digitalisasi UMKM, Fithra justru menilai perlu adanya keseimbangan antara online dan offline. Keseimbangan ini bisa diwujudkan melalui strategi Omnichannel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1908 seconds (0.1#10.140)