Lawan Dampak Perubahan Iklim, Luhut Serukan Kolaborasi Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak seluruh negara untuk bekerja bersama melawan dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan dengan aksi nyata.
Menko Luhut megatakan salah satunya melalui aliansi Global Blended Finance untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, kesehatan, serta digital, yang nantinya akan dibahas di Bali pada bulan April menyambut kegiatan KTT G20.
"Forum ini merupakan ajang kita untuk menindaklanjuti apa yang telah dibicarakan sebelumnya pada COP26. Hasil pembicaraan di Glasgow pada Oktober kemarin sama dengan prioritas Indonesia dalam Presidensi KTT G20 2022, yaitu lingkungan, digital, dan isu kesehatan dengan tema Recover Together, Recover Stronger," ujar Menko Luhut dalam sambutannya secara Virtual, Jumat (28/1/2022).
Menko Luhut bersama dengan menteri dari berbagai negara menyampaikan pandangannya dalam forum ini. Utamanya, komitmen Indonesia dalam memerangi perubahan iklim dan deforestasi. "Kami menyerukan kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara untuk menuju pengelolaan hutan berkelanjutan," tambahnya.
Indonesia terus berkomitmen dan berkontribusi dengan upaya kuat kami dalam memastikan praktik pengelolaan hutan serta dalam melindungi dan mengelola sumber daya alam.
Menurut Menko Presiden telah menetapkan Bali untuk mencapai net zero pada tahun 2045 dan sebagai prototipe untuk masa depan yang berkelanjutan. "Presiden juga telah meresmikan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan," tambah Menko Luhut.
Dia berpendapat, untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan perlu ada jalan bagi negara-negara berkembang untuk memiliki skema keuangan yang inovatif serta teknologi yang memadai
"Tujuannya, agar mereka dapat membuat terobosan-terobosan yang baru. Menuju ambisi itu, Indonesia telah mengundang berbagai negara untuk meluncurkan Global Blended Finance Alliance," tandasnya.
Menko Luhut megatakan salah satunya melalui aliansi Global Blended Finance untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, kesehatan, serta digital, yang nantinya akan dibahas di Bali pada bulan April menyambut kegiatan KTT G20.
"Forum ini merupakan ajang kita untuk menindaklanjuti apa yang telah dibicarakan sebelumnya pada COP26. Hasil pembicaraan di Glasgow pada Oktober kemarin sama dengan prioritas Indonesia dalam Presidensi KTT G20 2022, yaitu lingkungan, digital, dan isu kesehatan dengan tema Recover Together, Recover Stronger," ujar Menko Luhut dalam sambutannya secara Virtual, Jumat (28/1/2022).
Menko Luhut bersama dengan menteri dari berbagai negara menyampaikan pandangannya dalam forum ini. Utamanya, komitmen Indonesia dalam memerangi perubahan iklim dan deforestasi. "Kami menyerukan kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara untuk menuju pengelolaan hutan berkelanjutan," tambahnya.
Indonesia terus berkomitmen dan berkontribusi dengan upaya kuat kami dalam memastikan praktik pengelolaan hutan serta dalam melindungi dan mengelola sumber daya alam.
Menurut Menko Presiden telah menetapkan Bali untuk mencapai net zero pada tahun 2045 dan sebagai prototipe untuk masa depan yang berkelanjutan. "Presiden juga telah meresmikan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan," tambah Menko Luhut.
Dia berpendapat, untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan perlu ada jalan bagi negara-negara berkembang untuk memiliki skema keuangan yang inovatif serta teknologi yang memadai
"Tujuannya, agar mereka dapat membuat terobosan-terobosan yang baru. Menuju ambisi itu, Indonesia telah mengundang berbagai negara untuk meluncurkan Global Blended Finance Alliance," tandasnya.
(nng)