China Protes Pengeboran Minyak di Natuna, Kepala SKK Migas: Jalan Terus!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Natuna menyimpan sumber migas yang diperebutkan negara lain. China, salah satu negara yang melakukan klaim sepihak atas wilayah tersebut. Pemerintah China bahkan melayangkan protes ke Kementerian Luar Negeri Indonesia mengklaim bahwa pengeboran minyak RI bersinggungan dengan wilayahnya.
Namun protes Beijing tersebut tak perlu dihiraukan. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menegaskan bahwa kegiatan eksplorasi migas di Laut Natuna harus terus berjalan.
"Eksplorasi di Natuna harus jalan terus. Di situlah cara kita Indonesia bisa mengibarkan bendera kita tetap berkibar. Tentu mereka melihat ke sana karena ada yang menarik di sana," ujar Dwi Soetjipto saat RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/2/2022).
Pihaknya terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap melakukan kegiatan eksplorasi di Natuna. "Eksplorasi jalan terus, oleh Premier Oil dan sudah ada temuan. Sudah maju dengan Plan of Development, kita harapkan project-nya bisa jalan," kata Dwi.
Berdasarkan laporan SKK Migas, temuan cadangan minyak diperoleh melalui pengeboran dua sumur delineasi Singa Laut (SL)-2 dan Kuda Laut (KL)-2. Tahun 2014 lalu, Premier Oil melakukan pengeboran sumur eksplorasi dengan dua kaki yang menyasar pada potensi hidrokarbon di struktur SL-1 dan struktur KL-1.
Kedua sumur ini menemukan potensi minyak dan gas dari Formasi Gabus, Arang, dan Lower Terumbu. Potensi hidrokarbon dari struktur SL dan KL ini kemudian dikonfirmasi kembali dengan melakukan pengeboran dua sumur delineasi SL-2 dan KL-2 pada tahun 2021.
Namun protes Beijing tersebut tak perlu dihiraukan. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menegaskan bahwa kegiatan eksplorasi migas di Laut Natuna harus terus berjalan.
"Eksplorasi di Natuna harus jalan terus. Di situlah cara kita Indonesia bisa mengibarkan bendera kita tetap berkibar. Tentu mereka melihat ke sana karena ada yang menarik di sana," ujar Dwi Soetjipto saat RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/2/2022).
Pihaknya terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tetap melakukan kegiatan eksplorasi di Natuna. "Eksplorasi jalan terus, oleh Premier Oil dan sudah ada temuan. Sudah maju dengan Plan of Development, kita harapkan project-nya bisa jalan," kata Dwi.
Berdasarkan laporan SKK Migas, temuan cadangan minyak diperoleh melalui pengeboran dua sumur delineasi Singa Laut (SL)-2 dan Kuda Laut (KL)-2. Tahun 2014 lalu, Premier Oil melakukan pengeboran sumur eksplorasi dengan dua kaki yang menyasar pada potensi hidrokarbon di struktur SL-1 dan struktur KL-1.
Kedua sumur ini menemukan potensi minyak dan gas dari Formasi Gabus, Arang, dan Lower Terumbu. Potensi hidrokarbon dari struktur SL dan KL ini kemudian dikonfirmasi kembali dengan melakukan pengeboran dua sumur delineasi SL-2 dan KL-2 pada tahun 2021.
(nng)