Diskon PPnBM Diyakini Dorong Penjualan Otomotif Tahun Ini

Kamis, 03 Februari 2022 - 12:17 WIB
loading...
Diskon PPnBM Diyakini Dorong Penjualan Otomotif Tahun Ini
Mekanik tengah melakukan check rutin di bengkel pusat Isuzu, Sunter, Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) optimistis tahun ini dapat memperoleh capaian lebih baik ketimbang tahun 2021. Hal itu didasari sejumlah faktor pendukung yang sangat positif bagi industri otomotif nasional, termasuk bagi Isuzu di Indonesia.

"Kami tetap melihat 2022 adalah tahun yang penuh optimisme. Harusnya lebih optimistis ketimbang 2021. Kami percaya pasar otomotif secara umum dan pasar kendaraan komersial tetap tumbuh menggembirakan," ujar Vice President Director PT IAMI Jap Ernando Demily dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/2/2021).



Ernando memaparkan, beberapa faktor pendukung yang mencerahkan tahun ini yakni berlanjutnya kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM) untuk kendaraan di bawah Rp200 juta. Kebijakan itu akan berkontribusi positif bagi industri otomotif, seperti yang terjadi pada 2021.

Lalu, faktor pendukung yang mendorong pasar kendaraan komersial tahun ini, seperti makin membaiknya harga komoditas batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Belum lagi meningkatnya industri cold chain saat masa pandemi.

Faktor pendukung lainnya, lanjut Ernando, proyek infrastruktur pemerintah yang mulai berjalan kembali. Termasuk adanya faktor perkembangan industri e-commerce yang tahun 2021 mencapai lebih dari Rp400 triliun, naik 51% dari tahun 2020. “Makanya kami optimistis pasar kendaraan niaga tetap akan tumbuh,” ujar Ernando.

IAMI menargetkan tahun ini bisa meraih peningkatan pangsa pasar untuk segmen ELF sebesar 25%, lalu segmen Giga 14%, dan Traga sebesar 35%. Ernando menjelaskan, tahun 2021 lalu, Isuzu meraih kinerja gemilang. Segmen ELF mencetak rekor tertinggi dengan pangsa pasar 23,2%. Lalu segmen Giga 13%, dan Traga 30,7%. “Angka ini dibarengi produksi yang meningkat 80% di tahun 2021, dengan total produksi 32.819 unit,” kata dia.

Total produksi itu, selain untuk pasar domestik, juga diekspor ke tujuh negara. Total ekspor kendaraan Isuzu sepanjang 2021 sebanyak 5.005 unit. Angka itu naik 41 persen dibandingkan 2020 yang tercatat 3.554 unit. Ernando optimistis, tahun 2022 ini ekspor kendaraan Isuzu bisa meningkat. IAMI menargetkan akan mengekspor 6.486 unit mobil Isuzu.



Ernando melanjutkan, faktor pendukung lainnya yang tak kalah penting, di penghujung tahun 2021, bertepatan dengan GIIAS, Isuzu memperkenalkan produk terbaru All New Isuzu MU-X 4x4 dan D-Max. Kedua produk itu mengangkat mesin 1900 cc dengan tenaga lebih besar.

Ernando yakin, produk baru itu bisa memberi kinerja optimal, sama seperti kendaraan komersial Isuzu lainnya. Kedua produk mobil passenger itu akan membidik konsumen yang bergerak di pertambangan, perkebunan, minyak dan gas, serta perusahaan rental.

Faktor pendukung lainnya, lanjut Ernando, adalah kekuatan Isuzu menyambut kebijakan pemerintah terkait implementasi Euro4. Mulai 7 April 2022, seluruh kendaraan niaga yang diproduksi di Indonesia harus berstandar Euro4. Ernando menekankan, Isuzu Astra sudah memiliki bekal yang sangat baik yang telah dipersiapkan matang-matang untuk menyongsong standar Euro 4.

"DNA mesin Isuzu yang irit bahan bakar sehingga lebih hemat biaya operasional. Belum lagi pengalaman selama 10 tahun mesin commonrail pada Isuzu Giga, sejak tahun 2011, dan mekanik Isuzu di dealer telah siap dan paham bagaimana meng-handle mesin commonrail," tuturnya.

General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril menambahkan, untuk memenuhi standar Euro4, kendaraan wajib menggunakan common rail. "Sejak kami menggunakan mesin commonrail tahun 2011, tidak pernah ada masalah dalam penggunaan bahan bakar solar untuk kendaraan Isuzu," kata dia.

Saat ini, tiga jenis kendaraan Isuzu, 90 persennya memiliki sparepart yang sama jika mengadopsi standar Euro4 nantinya. Artinya, kata Attias, konsumen tidak perlu cemas akan ketersediaan suku cadang di lapangan. Belum lagi dukungan jaringan purna jual Isuzu meliputi 110 outlet dan 2.403 mitra part shop yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kami juga siap dengan Bengkel Isuzu Berjalan sebanyak 149 unit, lalu 86 Bengkel Mitra Isuzu. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pelayanan after sales," tambahnya.



Attias menambahkan, kendaraan dengan standar Euro4, selain menghasilkan emisi gas buang lebih baik, juga lebih irit 10-12 persen ketimbang jenis sebelumnya yang berstandar Euro2.

Sementara itu, Chief Operation Officer PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) Yohanes Pratama mengatakan, pihaknya mengutamakan kebutuhan konsumen saat menghadirkan produk baru MU-X dan D-Max dengan mesin 1900 cc yang lebih kompak, namun tenaga lebih besar mencapai 150 PS.

"Customer concern pada operasional cost. Ini menjadi salah satu keuntungan Isuzu. Dengan power lebih besar, tetapi fuell consumption lebih irit, tentu akan me-reduce operasional cost," ujarnya. Karena itu ia yakin MU-X dan D-Max terbaru bisa diterima dengan baik di pasar Indonesia.

Yohanes mengatakan, baik MU-X dan D-Max menyasar konsumen yang seragam dengan konsumen kendaraan komersial Isuzu, yakni untuk pelaku usaha di bidang pertambangan, perkebunan, migas.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2089 seconds (0.1#10.140)