Potensi Bauksit RI Nomor 6 Sedunia, Tapi Heran Aluminium Masih Impor

Senin, 07 Februari 2022 - 18:22 WIB
loading...
Potensi Bauksit RI Nomor 6 Sedunia, Tapi Heran Aluminium Masih Impor
Potensi bauksit di Indonesia disebutkan sangat besar yakni nomor 6 sedunia, yang sebenarnya mengartikan bahwa RI mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan aluminium sendiri tanpa harus impor. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Potensi bauksit di Indonesia disebutkan sangat besar yakni nomor 6 sedunia, yang sebenarnya mengartikan bahwa RI mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus impor. Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Kading mengatakan, agar Indonesia bisa merdeka dari impor aluminium , maka diperlukan peningkatan produksi aluminium dalam negeri.

"Potensi bauksit kita yang menjadi bahan baku untuk memproduksi aluminium itu sangat besar di Indonesia dan kita sebenarnya bisa memproduksi aluminium tanpa harus impor. Jadi sekarang ini kan produksi Inalum 250 ribu ton sementara kebutuhan seluruh Indonesia sekitar 700 ribu ton per tahun, artinya masih ada kebutuhan sekitar 500 ribu ton," ungkapnya dikutip dari laman DPR, Senin (7/2/2022).



Sebagai informasi Bijih bauksit adalah batuan yang mengandung tiga mineral utama dan berikatan dengan mineral silikat berupa kaolin dan mineral besi. Mineral utama yang terkandung dalam bauksit adalah boehmite, gibsit, dan diaspora.

Bijih bauksit adalah bahan baku untuk membuat aluminium. Untuk memproduksinya, bauksit harus melalui proses yang dinamakan Proses Bayer. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan tiga komponen yang tidak dibutuhkan dalam pembuatan aluminium.

Untuk dapat mewujudkan peningkatan produksi tersebut, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai diperlukan kerja sama antar BUMN terkait. Misalnya seperti yang terjadi di PT Inalum (Persero), salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri peleburan aluminium tersebut, memerlukan dukungan tambahan energi listrik untuk dapat meningkatkan produksinya.

"Untuk itu, kerja sama antar Badan Usaha Milik Negara sangat diperlukan untuk dapat mendukung peningkatan produksi. Memperbesar produksi ini kuncinya adalah di powernya energi di pembakarannya dan sebagainya dari PLN oleh karena itu kita akan dorong PLN, Inalum, BUMN untuk melakukan percepatan," sebutnya.



Ke depan, Abdul Kadir berharap, Indonesia dapat segera merdeka dari impor aluminium, sehingga Indonesia dapat lebih mandiri dengan memanfaatkan sebaik-baiknya sumber daya dalam negeri. "Bayangkan, ini tahun 1980-an sampai sekarang belum ada upgrade dan sebagainya dan kita menikmati impor terus. Nah kita berharap ke depan agar kita merdeka mandiri jadi tidak perlu impor bahkan kalau perlu kita ekspor," harapnya.

Selain itu, sebagai bentuk komitmen Komisi VII DPR RI dalam mendorong peningkatan produksi alumunium dalam negeri, Abdul Kadir mengatakan bahwa Komisi VII ke depan rencananya akan membentuk tim yang bertugas untuk mengawal percepatan tersebut. "Komisi VII rencananya akan membentuk semacam tim pengawas agar mengawal percepatan ini, memperbesar produksi alumunium," tutupnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1797 seconds (0.1#10.140)