Tingkatkan Kualitas Petani Milenial, SMKPP Kementan Gandeng Industri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan kualitas petani milenial. Mereka dilibatkan ke dunia industri seperti mengajak petani milenial mengenal integrasi sawit-sapi. Simbiosis mutualisme tanaman sawit dan ternak sapi dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan, peningkatan pendapatan, dan menjaga kualitas lingkungan.
Integrasi sawit-sapi bukan berarti melepaskan sapi begitu saja di kebun sawit, tetapi memanfaatkan kotoran sapi yang dipelihara secara koloni sebagai pupuk tanaman sawit, feed back-nya berupa pakan sapi olahan dari limbah sawit. Integrasi tersebut mendorong petani menghemat biaya produksi untuk pemupukan.
(Baca juga:Kementan Tingkatkan Kualitas SMKPP melalui Budidaya Jamur Tiram)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan apabila integrasi sawit-sapi mampu mengisi 20% dari lahan sawit yang ada, maka masalah daging sapi bisa ditekan, bahkan diselesaikan.
Menurutnya, dalam waktu dekat, Kementan akan melakukan koordinasi lanjutan dengan para pimpinan daerah, untuk dijadikan advisor dalam menyukseskan program integrasi sawit-sapi.
“Membangun pertanian khususnya mewujudkan swasembada daging sapi adalah tanggung jawab berabagai pihak. Misalnya, gubernur, bupati dan semua pemerintah daerah serta para pelaku usaha, sehingga semuanya harus bersinergi,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2/2022).
(Baca juga:Unhas Terima 20 Ekor Sapi Perah dari Kementan)
Dia mengingatkan diplomasi pertanian sangat penting dilakukan dengan eksternal Kementan. Koordinasi dengan swasta, pemerintah daerah dan stakeholders, untuk kepentingan rakyat harus bisa bekerjasama dan berkoordinasi di lapangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang kerja sama yang dilakukan harus mampu menghasilkan output luar biasa, khususnya bagi peningkatan kualitas SDM Pertanian.
“Kementan melalui BPPSDMP akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kita akan ‘menikahkan’ dengan dunia usaha dan dunia industri atau DuDi dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan,” kata Dedi.
(Baca juga:Kementan Beri Bantuan Petani dan Peternak Terdampak Erupsi Semeru)
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada BPPSDMP Kementan, berupaya aktif melakukan kerja sama dalam bentuk pemagangan dalam negeri bersertifikat bersama DuDi di antaranya PT Simbiosis Karya Agroindustri.
Komitmen tersebut dipertegas oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso bahwa pihaknya secara aktif mengawal kegiatan tersebut guna mendorong para pemuda desa untuk menjadi job seeker maupun job creator di sektor pertanian.
Project Manager Program Youth Enterpreneurship Support Service (YESS) PPIU Kalsel, Angga TAP mengatakan pilihan pada PT Simbiosis Karya Agroindustri didasari oleh kemampuannya menerapkan Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (Siska).“Selain itu, kedua belah pihak sebelumnya juga telah bekerjasama dalam kegiatan serupa pada 2021,” kata Angga. Dia menambahkan kegiatan pemagangan dijadwalkan berlangsung tiga bulan, yang dimulai pada April 2022.
Integrasi sawit-sapi bukan berarti melepaskan sapi begitu saja di kebun sawit, tetapi memanfaatkan kotoran sapi yang dipelihara secara koloni sebagai pupuk tanaman sawit, feed back-nya berupa pakan sapi olahan dari limbah sawit. Integrasi tersebut mendorong petani menghemat biaya produksi untuk pemupukan.
(Baca juga:Kementan Tingkatkan Kualitas SMKPP melalui Budidaya Jamur Tiram)
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan apabila integrasi sawit-sapi mampu mengisi 20% dari lahan sawit yang ada, maka masalah daging sapi bisa ditekan, bahkan diselesaikan.
Menurutnya, dalam waktu dekat, Kementan akan melakukan koordinasi lanjutan dengan para pimpinan daerah, untuk dijadikan advisor dalam menyukseskan program integrasi sawit-sapi.
“Membangun pertanian khususnya mewujudkan swasembada daging sapi adalah tanggung jawab berabagai pihak. Misalnya, gubernur, bupati dan semua pemerintah daerah serta para pelaku usaha, sehingga semuanya harus bersinergi,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2/2022).
(Baca juga:Unhas Terima 20 Ekor Sapi Perah dari Kementan)
Dia mengingatkan diplomasi pertanian sangat penting dilakukan dengan eksternal Kementan. Koordinasi dengan swasta, pemerintah daerah dan stakeholders, untuk kepentingan rakyat harus bisa bekerjasama dan berkoordinasi di lapangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang kerja sama yang dilakukan harus mampu menghasilkan output luar biasa, khususnya bagi peningkatan kualitas SDM Pertanian.
“Kementan melalui BPPSDMP akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kita akan ‘menikahkan’ dengan dunia usaha dan dunia industri atau DuDi dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan,” kata Dedi.
(Baca juga:Kementan Beri Bantuan Petani dan Peternak Terdampak Erupsi Semeru)
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada BPPSDMP Kementan, berupaya aktif melakukan kerja sama dalam bentuk pemagangan dalam negeri bersertifikat bersama DuDi di antaranya PT Simbiosis Karya Agroindustri.
Komitmen tersebut dipertegas oleh Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso bahwa pihaknya secara aktif mengawal kegiatan tersebut guna mendorong para pemuda desa untuk menjadi job seeker maupun job creator di sektor pertanian.
Project Manager Program Youth Enterpreneurship Support Service (YESS) PPIU Kalsel, Angga TAP mengatakan pilihan pada PT Simbiosis Karya Agroindustri didasari oleh kemampuannya menerapkan Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (Siska).“Selain itu, kedua belah pihak sebelumnya juga telah bekerjasama dalam kegiatan serupa pada 2021,” kata Angga. Dia menambahkan kegiatan pemagangan dijadwalkan berlangsung tiga bulan, yang dimulai pada April 2022.
(dar)