Okupansi hotel di Jabar naik 18%

Selasa, 16 Oktober 2012 - 15:11 WIB
Okupansi hotel di Jabar naik 18%
Okupansi hotel di Jabar naik 18%
A A A
Sindonews.com - Sejak beberapa minggu terakhir, rata-rata tingkat hunian atau okupansi hotel di Jawa Barat meningkat sekitar 18 persen. Peningkatan tersebut dipicu banyaknya kunjungan masyarakat dari kalangan pemerintahan, korporasi dan pelancong.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar mengakui, okupansi hotel di Jabar, terutama di Kota Bandung meningkat sekitar 18 persen dari rata-rata okupansi sebelum Lebaran. Pada Juli 2012, rata-rata okupansi hotel di Jabar sekitar 40 persen. Saat ini, okupansi hotel di Bandung naik menjadi sekitar 58 persen.

“Peningkatan itu disebabkan banyaknya kunjungan wisatawan dari kalangan pemerintahan, korporasi, dan lainnya,” kata Herman Muchtar di Bandung, Selasa (16/10/2012).

Menurut dia, pengunjung hotel berasal dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Samarinda, Banjarmasin, Medan, Jakarta dan beberapa kota besar di kawasan Indonesia timur. Selain itu, pengunjung asal Jakarta juga masih menjadikan Bandung sebagai kota tujuan menggelar rapat.

Peningkatan okupansi hotel di Bandung, lanjut Herman tidak lepas dari dibukanya penerbangan dari Bandung ke daerah lainnya di Indonesia, seperti ke Kalimantan, Lampung, Surabaya, Bali dan lainnya.

Diakui Herman, peningkatan okupansi pengunjung hotel di Jabar cukup menyelamatkan hotel melati dan bintang di Jabar. Pasalnya, pada bulan Agustus atau saat Ramadan, okupansi hotel sempat anjlok sekitar 12-15 persen. Rendahnya okupansi hotel di Jabar pada bulan Agustus disebabkan minimnya wisatawan yang datang ke Jabar.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat, pada Agustus 2012 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Barat melalui pintu masuk Bandara Husen Sastranegara dan Pelabuhan Muarajati Cirebon turun. Pada Agustus 2012, kunjungan wisman ke Jabar hanya mencapai 7.194 orang dari kunjungan pada bulan Juli sebanyak 11.736 orang.

Tingkat hunian hotel di Jabar juga mengalami penurunan sekitar 2,68 poin. Pada Juli 2012, okupansi hotel mencapai 41,97 persen turun menjadi 39,29 persen pada Agustus 2012. Penurunan tersebut terjadi hampir di semua kelas, kecuali hotel bintang 4. Hotel bintang 4 justru mengalami peningkatan hunian dari 52,3 persen meniadi 53,5 persen.

Peningkatan okupansi hotel di Jabar, diperkirakan akan terus terjadi sampai akhir tahun 2012. Pada momen tahun baru, okupansi hotel, terutama di Bandung akan mencapai puncaknya. Saat ini, lama menginap pengunjung pun mulai menunjukkan perbaikan. Untuk pengunjung dari beberapa daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan lama menginap mencapai dua hari.

“Pengunjung asal Malaysia juga menginap antara 2 sampai 3 hari. Ini cukup bagus,” imbuh Herman.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5349 seconds (0.1#10.140)