Industri rumput laut membutuhkan platform

Senin, 22 Oktober 2012 - 17:16 WIB
Industri rumput laut membutuhkan platform
Industri rumput laut membutuhkan platform
A A A
Sindonews.com — Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) menyatakan, perlu adanya platform sebagai landasan program dalam pengembangan industri rumput laut nasional dari hulu hingga hilir.

Ketua Umum ARLI Safari Azis mengatakan, blue economy sebagai suatu landasan riil untuk mengembangkan perekonomian berbasis aquatic resources sudah saatnya menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Berkembangnya industri pangan, kosmetika, pupuk, dan energi terbarukan berbasis rumput laut, kata dia, sebenarnya sangat menguntungkan bagi Indonesia sebagai negara penghasil rumput laut terbesar di dunia.

“Sebagai bahan baku, rumput laut memiliki lebih dari 500 end product. Artinya, rumput laut sebagai bahan baku penggunaannya luas dan banyak dibutuhkan oleh industri baik pangan maupun non pangan. Untuk industri, rumput laut bisa berperan sebagai pengenyal, pengemulsi, pengental, penjernih dan lainnya,” kata Safari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/10/2012).

Safari berharap, rumput laut sebagai bahan pencampur alami tidak hanya eksis dengan agar-agar dan carageenan saja, tetapi bisa lebih menampilkan produk-produk jadi yang berasal dari ekstraksi rumput laut.

“Di pameran-pameran mendatang kita harus bisa menampilkan end product rumput laut, karena tidak hanya menguntungkan bagi perdagangannya saja tetapi juga untuk peluang investasi budidaya dan pengolahannya,” ujarnya.

Secara alami, kata Safari, pengembangan industri hilir yang berbasis community development yang bisa diterapkan pada rumput laut berpeluang melibatkan peran masyarakat pantai. Artinya, perekonomian masyarakat pantai dan kepulauan dapat dirangsang dari industri rumput laut.

Namun, menurutnya, kesinambungan antara industri hilir dan hulu yang belum terancang secara cermat karena supply chain masih terhambat.

Untuk itu, Safari mengusulkan agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan semua stakeholder dapat menciptakan roadmap industri rumput laut untuk mewujudkan optimalisasi rumput laut dalam blue economy.

“Kesinambungan antara industri hulu dan hilir dapat terjamin, sehingga masyarakat rumput laut secara terstruktur dan optimal dapat berperan. Selain itu, roadmap akan memudahkan dalam mengidentifikasi berbagai dimensi dari suatu kawasan yang dianggap prioritas untuk pembangunan industri rumput laut, sehingga pola pengembangan industrinya pun akan jelas dan terarah,” paparnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0087 seconds (0.1#10.140)