Forbes Dapat Siraman Duit Rp2,86 Triliun dari Hasil Perdagangan Kripto
loading...
A
A
A
LONDON - Binance, salah satu platform perdagangan cryptocurrency atau mata uang kripto terbesar di dunia, berencana membeli saham Forbes senilai USD200 juta yang setara dengan Rp2,86 triliun (kurs Rp14.309 per USD). Langkah ini bakal menjadi babak baru untuk brand media berusia 105 tahun itu.
Dilansir BBC, Forbes yang dikenal dengan peringkat miliardernya, mengatakan kesepakatan itu akan membantu menjadikannya pemimpin yang memasok informasi tentang aset digital, seperti Bitcoin. Namun berita tentang investasi tersebut memicu pertanyaan di kalangan pengamat media tentang potensi konflik kepentingan.
Binance sendiri sempat menggugat Forbes pada tahun 2020 atas tuduhan pencemaran nama baik, namun kemudian kasus tersebut dibatalkan. Analis juga memberikan catatan bahwa aset kripto telah terbukti sangat rentan terhadap manipulasi oleh selebriti dan hype media, dimana hal itu memicu peringatan dari regulator di seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan investasi tersebut, pendiri Binance, Changpeng 'CZ' Zhao mengatakan, dia melihat media sebagai "elemen penting untuk membangun pemahaman dan pendidikan konsumen yang luas" dari pasar kripto dan teknologi blockchain yang sedang berkembang.
Miliarder Kanada-China yang kekayaan bersihnya diperkirakan hampir USD100 miliar itu kemudian mengklarifikasi komentarnya di Twitter. Ia mengatakan, fokusnya adalah membantu Forbes membangun teknologinya dan menyebut independensi editorial Forbes sebagai hal yang 'suci'.
Dia mengatakan, kepada penyiar CNBC bahwa, perusahaannya juga mengincar investasi di perusahaan tradisional lainnya dengan tujuan untuk memperluas adopsi blockchain, sebuah sistem untuk mencatat transaksi yang menggunakan buku besar bersama yang terdesentralisasi.
Forbes mengatakan, Binance -yang tengah menghadapi pengawasan dari regulator di AS, Inggris dan di tempat lain - akan memberikan saran teknologi, membantu publikasi bisnis "memaksimalkan mereknya" dan memajukan rencana untuk mengubah pembaca menjadi pelanggan yang membayar.
Dikatakan kesepakatan itu tidak akan mengubah area cakupannya, tetapi mudah-mudahan memperluas tim aset digital yang tumbuh seiring waktu.
"Forbes telah sangat independen selama lebih dari satu abad, terlepas dari kepemilikan kami, dan itu tidak berubah. Integritas jurnalisme tepercaya kami adalah aset merek terpenting kami," kata juru bicara Bill Hankes kepada BBC.
Dilansir BBC, Forbes yang dikenal dengan peringkat miliardernya, mengatakan kesepakatan itu akan membantu menjadikannya pemimpin yang memasok informasi tentang aset digital, seperti Bitcoin. Namun berita tentang investasi tersebut memicu pertanyaan di kalangan pengamat media tentang potensi konflik kepentingan.
Binance sendiri sempat menggugat Forbes pada tahun 2020 atas tuduhan pencemaran nama baik, namun kemudian kasus tersebut dibatalkan. Analis juga memberikan catatan bahwa aset kripto telah terbukti sangat rentan terhadap manipulasi oleh selebriti dan hype media, dimana hal itu memicu peringatan dari regulator di seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan investasi tersebut, pendiri Binance, Changpeng 'CZ' Zhao mengatakan, dia melihat media sebagai "elemen penting untuk membangun pemahaman dan pendidikan konsumen yang luas" dari pasar kripto dan teknologi blockchain yang sedang berkembang.
Miliarder Kanada-China yang kekayaan bersihnya diperkirakan hampir USD100 miliar itu kemudian mengklarifikasi komentarnya di Twitter. Ia mengatakan, fokusnya adalah membantu Forbes membangun teknologinya dan menyebut independensi editorial Forbes sebagai hal yang 'suci'.
Dia mengatakan, kepada penyiar CNBC bahwa, perusahaannya juga mengincar investasi di perusahaan tradisional lainnya dengan tujuan untuk memperluas adopsi blockchain, sebuah sistem untuk mencatat transaksi yang menggunakan buku besar bersama yang terdesentralisasi.
Forbes mengatakan, Binance -yang tengah menghadapi pengawasan dari regulator di AS, Inggris dan di tempat lain - akan memberikan saran teknologi, membantu publikasi bisnis "memaksimalkan mereknya" dan memajukan rencana untuk mengubah pembaca menjadi pelanggan yang membayar.
Dikatakan kesepakatan itu tidak akan mengubah area cakupannya, tetapi mudah-mudahan memperluas tim aset digital yang tumbuh seiring waktu.
"Forbes telah sangat independen selama lebih dari satu abad, terlepas dari kepemilikan kami, dan itu tidak berubah. Integritas jurnalisme tepercaya kami adalah aset merek terpenting kami," kata juru bicara Bill Hankes kepada BBC.