Tesla Punya Duit Rp28,61 Triliun dalam Bentuk Mata Uang Kripto
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Tesla mengatakan, pihaknya memegang hampir USD2 miliar setara dengan Rp28,61 triliun (Kurs Rp14.309 per USD dalam bentuk Bitcoin hingga akhir 2021, lalu. Perusahaan pembuat mobil listrik itu total telah membeli Bitcoin senilai USD1,5 miliar pada tahun kemarin.
Cryptocurrency atau mata uang kripto mengakhiri 2021 dengan kenaikan hampir 60%, diperdagangkan di atas USD46.000 pada 31 Desember. Fluktuasi terjadi dimana ada penurunan tajam ke USD30.000 pada bulan Juli di tengah kekhawatiran atas tindakan keras peraturan China.
Uang kripto kemudian reli ke level tertinggi sepanjang masa di atas USD68.000 pada awal November. Bitcoin diperdagangkan tepat di bawah USD43.000 pada awal Februari. Tesla sendiri sempat menerima bitcoin sebagai opsi pembayaran, tetapi tak berselang lama kebijakan itu dicabut pada bulan Mei karena masalah lingkungan.
Tesla tidak memperhitungkan bitcoin sebagai aset mark-to-market, artinya hal itu hanya memengaruhi pendapatan saat membeli atau menjual mata uang. Oleh karena itu, penurunan nilai Bitcoin seharusnya tidak mempengaruhi pendapatan selama Tesla belum melepaskan kepemilikannya.
Tesla mencatat kerugian penurunan nilai senilai USD101 juta pada tahun 2021 dari investasi bitcoinnya, seiring penurunan nilai cryptocurrency dalam pengajuan dengan SEC. Tesla menambahkan bahwa mereka menyadari mendapatkan keuntungan sebesar USD128 juta setelah menjual sebagian dari kepemilikannya Maret lalu.
Secara keseluruhan, Tesla memperoleh USD27 juta senilai Rp386,3 miliar dalam transaksi kripto selama tahun ini, dicatat sebagai kerugian negatif dalam restrukturisasi dan biaya lainnya.
Cryptocurrency atau mata uang kripto mengakhiri 2021 dengan kenaikan hampir 60%, diperdagangkan di atas USD46.000 pada 31 Desember. Fluktuasi terjadi dimana ada penurunan tajam ke USD30.000 pada bulan Juli di tengah kekhawatiran atas tindakan keras peraturan China.
Uang kripto kemudian reli ke level tertinggi sepanjang masa di atas USD68.000 pada awal November. Bitcoin diperdagangkan tepat di bawah USD43.000 pada awal Februari. Tesla sendiri sempat menerima bitcoin sebagai opsi pembayaran, tetapi tak berselang lama kebijakan itu dicabut pada bulan Mei karena masalah lingkungan.
Tesla tidak memperhitungkan bitcoin sebagai aset mark-to-market, artinya hal itu hanya memengaruhi pendapatan saat membeli atau menjual mata uang. Oleh karena itu, penurunan nilai Bitcoin seharusnya tidak mempengaruhi pendapatan selama Tesla belum melepaskan kepemilikannya.
Tesla mencatat kerugian penurunan nilai senilai USD101 juta pada tahun 2021 dari investasi bitcoinnya, seiring penurunan nilai cryptocurrency dalam pengajuan dengan SEC. Tesla menambahkan bahwa mereka menyadari mendapatkan keuntungan sebesar USD128 juta setelah menjual sebagian dari kepemilikannya Maret lalu.
Secara keseluruhan, Tesla memperoleh USD27 juta senilai Rp386,3 miliar dalam transaksi kripto selama tahun ini, dicatat sebagai kerugian negatif dalam restrukturisasi dan biaya lainnya.
(akr)