Meninggal Dunia di Usia 83, Bos Bajaj Tinggalkan Harta Rp117,2 Triliun

Senin, 14 Februari 2022 - 12:30 WIB
loading...
Meninggal Dunia di Usia...
Rahul Bajaj, mantan ketua Grup Bajaj yang juga anggota tertua dari klan Bajaj meninggal dunia di kota Pune, India, pada Sabtu (12/2/2022) siang. Foto/forbesindia/Prasad Gori
A A A
JAKARTA - Rahul Bajaj, mantan ketua Grup Bajaj yang juga anggota tertua dari klan Bajaj meninggal dunia pada Sabtu (12/2/2022) siang di kota Pune, India. Industrialis yang dihormati secara luas itu menutup mata pada usia 83 setelah mengalami sakit selama beberapa waktu.

"Dia adalah pembawa obor warisan keluarga yang berasal dari hari-hari berdirinya negara kita dan memperjuangkan penciptaan India baru," kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Forbes, Senin (14/2/2022).

Rahul merupakan cucu dari pendiri grup Bajaj, Jamnalal Bajaj. Dia mendirikan grup Bajaj pada tahun 1926. Jamnalal menemukan seorang mentor di Mahatma Gandhi, bergabung dengan gerakan kebebasan dan menjalankan bisnisnya pada nilai-nilai Gandhi dengan fokus pada kualitas.

Putra tertua Jamnalal, Kamalnayan, mengambil alih pada tahun 1942 dan berkembang menjadi manufaktur, terutama skuter. Adik Kamalnayan, Ramkrishna, mengambil alih kepemimpinan pada tahun 1972 hingga mangkat pada tahun 1994, ketika tongkat estafet diserahkan kepada Rahul.



Di bawah Rahul Bajaj, grup ini tumbuh menjadi konglomerat dengan 40 perusahaan di berbagai sektor seperti kendaraan roda dua, jasa keuangan, dan peralatan listrik.

Rahul masuk jajaran miliarder terkaya untuk pertama kalinya pada tahun 2007 dengan kekayaan bersih USD1,1 miliar atau setara Rp15,7 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dolar AS).

Pada saat kematiannya, kekayaan Rahul Bajaj ditaksir sekitar USD8,2 miliar atau setara Rp117,2 triliun. Dengan kekayaannya tersebut, pria kelahiran Kolkata itu berada di peringkat ke-302 di dunia, menurut peringkat miliarder real-time Forbes.

Industrialis yang blak-blakan ini tidak pernah ragu-ragu untuk berbicara kebenaran kepada kekuasaan. Maka, pihak negara bagian Maharashtra di mana Rahul berasal memberikan penghormatan terakhir berupa pemakaman kenegaraan.

Dalam pesan belasungkawa, presiden India Ram Nath Kovind mengatakan bahwa karir Rahul mencerminkan kebangkitan dan kekuatan bawaan dari sektor korporasi bangsa.



Sementara itu, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan, Rahul Bajaj sangat bersemangat tentang pelayanan masyarakat dan merupakan pembicara yang hebat. Pria kelahiran 1938 itu dianugerahi Padma Bhushan, salah satu penghargaan sipil tertinggi di Negeri Sungai Gangga.

Dia adalah mantan anggota Rajya Sabha, majelis tinggi parlemen India. Sebagai anggota aktif dari Konfederasi Industri India, dia menjadi suara bisnis India.

Selama bertahun-tahun, Bajaj selalu hadir di pertemuan Davos Forum Ekonomi Dunia setiap tahun dan sering mengatakan dengan bangga bahwa dia tidak melewatkan satu pun pertemuan akbar tersebut.

Pada pertemuan bisnis dan sosial, Bajaj menjadi sosok mencolok yang dikelilingi oleh sekelompok orang yang dia ceritakan soal pandangan politik yang salah.

Selama beberapa dekade, Bajaj Auto menguasai pasar skuter dan slogan iklannya “Hamara Bajaj”—diterjemahkan sebagai “Bajaj Kami”—mencerminkan loyalitas merek yang telah dibangunnya di antara calon kelas menengah India.

Pada tahun 1984, Hero memasuki pasar sepeda motor dalam usaha patungan dengan Honda Jepang dan akhirnya menyalip Bajaj Auto dalam pangsa pasar.



Rahul Bajaj belajar ekonomi dan hukum sebelum pergi ke Universitas Harvard untuk studi M.B.A. Dia bergabung dengan bisnis keluarga sekembalinya dan mengambil alih Bajaj Auto pada tahun 1970.

Rahul menyerahkan operasi pada tahun 2005 kepada dua putranya Rajiv, yang menjalankan Bajaj Auto, dan Sanjiv yang lebih muda, yang bertanggung jawab atas unit layanan keuangan. Termasuk, kemitraan jangka panjang dengan raksasa asuransi Jerman Allianz Group. Tahun lalu, sang patriarki mengundurkan diri sebagai ketua Bajaj Auto tetapi tetap menjadi ketua emeritus Grup Bajaj.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2187 seconds (0.1#10.140)