Kadin Optimistis Penggunaan QRIS Antarnegara Mampu Pulihkan Ekonomi

Selasa, 15 Februari 2022 - 17:14 WIB
loading...
Kadin Optimistis Penggunaan QRIS Antarnegara Mampu Pulihkan Ekonomi
Penggunaan QRIS lintas negara bisa mendongkrak pemulihan ekonomi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kepala Deputi III Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( Kadin ) Kaspar Situmorang menilai penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard ( QRIS) atau transaksi non-tunai antarnegara mampu mendongkrak bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pemulihan sektor pariwisata.



"Transaksi lintas batas ini tidak hanya akan mendongkrak transaksi UMKM untuk perdagangan internasional, tapi juga memberikan ketertarikan untuk pulih bersama di sektor pariwisata," ucap Kaspar dalam Side Event Presidensi G20 Indonesia disiarkan secara virtual, Selasa (15/2/2022).

Menurut Kaspar, penggunaan QRIS bisa mengembalikan laba kepada pelaku UMKM yang sempat loyo akibat Covid-19 beberapa tahun terakhir. Mengingat selama pandemi, masyarakat jarang menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran.

"Saya rasa itu efek luar biasa dari transaksi lintas batas yang dapat kita lihat untuk beberapa minggu mendatang," tuturnya.



Namun, di balik kesuksesan QRIS mendongkrak pemulihan ekonomi bangsa, nyatanya untuk mendorong negara-negara lain menggunakan QRIS juga ada hambatannya.

Di sebut Kaspar, hambatan itu seperti kesenjangan infrastruktur digital, kesenjangan kemampuan digital, serta kelompok masyarakat yang masih menggunakan uang tunai. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antar-pemerintah serta pemain industri untuk mempercepat transaksi non-tunai ini.

Menurutnya, sejauh ini Bank Indonesia sudah bekerja sama dengan baik dengan bank sentral Thailand dan bank sentral Malaysia untuk melakukan penetrasi QRIS antarnegara. Sejalan dengan itu, Kadin berkomitmen untuk turut berkontribusi memperkuat transaksi non-tunai di seluruh Indonesia.



"QRIS akan bisa memperkuat transaksi tanpa kontak dan non-tunai, yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi Indonesia," tukas Kaspar.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3234 seconds (0.1#10.140)