Menko Airlangga Beberkan Arah Kebijakan Perekonomian Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan bahwa tema rencana kerja pemerintah (RKP) maupun Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) adalah peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Tema ini mendorong bahwa sektor produktif ini penting untuk melakukan reformasi dan transformasi sehingga sektor-sektor tertentu bisa terus meningkat.
"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, tadi disepakati dan dilaporkan ke Bapak Presiden kisarannya di 5,3 hingga 5,9% dan sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran. Konsumsi di sekitar 5%, investasi meningkat sekitar 6%, dan ini selevel dengan sebelum pandemi, dan ekspornya sekitar 6-7%," ujar Airlangga dalam keterangan pers terkait Hasil Sidang Paripurna di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Tak hanya itu, hilirisasi menjadi perhatian utama, dan tentu memperhatikan global demand. Sedangkan, dari belanja pemerintah, diprioritaskan kepada peningkatan kualitas SDM, yaitu transformasi kesehatan, kualitas pendidikan, reformasi perlindungan sosial, akselerasi dari infrastruktur, revitalisasi industri, reformasi birokrasi, dan ekonomi hijau tentunya dengan berbagai insentif yang mendukung agar ekonomi hijau bisa berjalan.
"Dari sisi suplai, terutama dari sektor industri pengolahan, ini yang menjadi tantangan untuk dikembalikan pada pertumbuhan sektor industri pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 5,3-5,8%, kemudian sektor perdagangan, sektor informasi dan komunikasi, akomodasi makanan dan minuman, serta sektor pertanian," ungkap Airlangga.
Tema ini mendorong bahwa sektor produktif ini penting untuk melakukan reformasi dan transformasi sehingga sektor-sektor tertentu bisa terus meningkat.
"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, tadi disepakati dan dilaporkan ke Bapak Presiden kisarannya di 5,3 hingga 5,9% dan sumber pertumbuhan dari sisi pengeluaran. Konsumsi di sekitar 5%, investasi meningkat sekitar 6%, dan ini selevel dengan sebelum pandemi, dan ekspornya sekitar 6-7%," ujar Airlangga dalam keterangan pers terkait Hasil Sidang Paripurna di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Tak hanya itu, hilirisasi menjadi perhatian utama, dan tentu memperhatikan global demand. Sedangkan, dari belanja pemerintah, diprioritaskan kepada peningkatan kualitas SDM, yaitu transformasi kesehatan, kualitas pendidikan, reformasi perlindungan sosial, akselerasi dari infrastruktur, revitalisasi industri, reformasi birokrasi, dan ekonomi hijau tentunya dengan berbagai insentif yang mendukung agar ekonomi hijau bisa berjalan.
"Dari sisi suplai, terutama dari sektor industri pengolahan, ini yang menjadi tantangan untuk dikembalikan pada pertumbuhan sektor industri pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 5,3-5,8%, kemudian sektor perdagangan, sektor informasi dan komunikasi, akomodasi makanan dan minuman, serta sektor pertanian," ungkap Airlangga.
(uka)