Dirjen PSDKP: Saya Menjadi Penyidik Perikanan Saat Berdinas di Makassar

Minggu, 20 Februari 2022 - 20:30 WIB
loading...
Dirjen PSDKP: Saya Menjadi...
Direktur Jenderal PSDKP Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Jenderal Bintang Dua TNI AL yang saat ini juga menjabat Direktur Jenderal PSDKP ternyata punya cerita panjang keterkaitan kariernya dengan dunia perikanan . Saat melaksanakan kunjungan "nostalgia" di Komando Armada II Pengkalan Utama TNI AL VI Makassar, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin mengisahkan bahwa memulai menjadi Penyidik Perikanan saat bertugas di Makassar.



Tentu bukan hal yang ujug-ujug (tiba-tiba), jika kemudian jalan karier tersebut mengantarkannya menakhodai unit kerja yang menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan pengelolaan perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) ini.

“Saya disumpah sebagai Perwira Penyidik Perikanan di Makassar pada tahun 1997 saat berpangkat sebagai Kapten,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan saat mengunjungi Komando Armada II Pengkalan Utama TNI AL VI Makasar.

Di depan Wakil Komandan Armada II Pangkalan Utama TNI AL VI Makasar dan jajaran, Adin mengkisahkan pengalamannya saat berkarier sebagai perwira TNI AL mulai dari Letnan Satu sampai dengan Kapten. Berbagai jabatan operasional pun pernah diembannya selama bertugas di Lantamal Makassar tersebut.

“Saya bertugas dari tahun 1996-1999, mulai dari Letnan Satu sampai dengan Kapten,” ujarnya.

Bersentuhan dengan dunia Perikanan ternyata sudah dilakukan Adin saat bertugas di Makassar. Saat menjabat sebagai Pjs. Kepala Dinas Potensi Maritim, Adin melakukan pembinaan nelayan di wilayah pesisir seperti di wilayah Salemo, Pangkep, Baru, Takalar dan Selayar.



Salah satu yang dikembangkan adalah Sistem Keamanan Lingkungan Laut (Siskamling Laut). Sebuah sistem patroli yang dilakukan oleh nelayan keramba kepiting dan rumput laut dalam menghalau kapal-kapal trawl yang sering menyebabkan kerusakan jaring keramba kepiting. Meskipun hanya bermodalkan peralatan seadanya seperti kentongan, ternyata Siskamling Laut yang digagas Adin tersebut cukup efektif untuk menjaga agar wilayah pesisir menjadi kondusif.

“Seperti di darat mereka ronda dengan membawa kentongan dan menginformasikan kepada nelayan lainnya apabila ada nelayan trawl yang akan menangkap ikan di wilayahnya. Kalau saya lihat-lihat lagi, ini mirip dengan yang saat ini dikembangkan di Ditjen PSDKP yaitu pelibatan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) dalam pelaksanaan pengawasan,” terang Adin.

Selain melaksanakan kegiatan pemberdayaan nelayan, Adin juga banyak terlibat dalam penanganan kasus nelayan yang melakukan pengeboman ikan. Selain menangani sejumlah kasus pengeboman ikan, Adin juga melakukan kegiatan penyadartahuan kepada nelayan agar tidak melaksanakan pengeboman ikan.

Adin melihat bahwa kasus pengeboman ini memang cukup sulit untuk ditangani kalau tidak dilakukan tangkap tangan, mengingat dengan bahan baku bom yang digunakan berasal dari bahan yang biasa digunakan di sektor pertanian yaitu pupuk. Selain itu, modus operandinya pun juga beragam.



“Ini baik jenis maupun modus operandinya terus berkembang, saat saya masih bertugas dulu, untuk dapat melaksanakan tindak lanjut, ya perlu tertangkap tangan,” pungkas Adin.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.140)