Aset Diburu AS, Miliarder Rusia Berbondong-bondong Ngumpetin Kapal Pesiar Mewah
loading...
A
A
A
LONDON - Kapal pesiar mewah atau Superyachts milik miliarder Rusia yang memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin terus bergerak ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempersiapkan sanksi lebih lanjut terhadap properti, serta aset mereka setelah invasi Ukraina .
Data yang ditinjau oleh CNBC dari Marine Traffic menunjukkan bahwa setidaknya, ada empat kapal pesiar besar yang dimiliki oleh para pemimpin bisnis Rusia telah bergerak menuju Montenegro dan Maladewa. Hal ini setelah beragam sanksi diumumkan dalam beberapa hari terakhir oleh para pemimpin dari seluruh dunia, dimana jajaran orang super kaya Rusia ikut jadi target.
Dimana Departemen Keuangan AS juga menargetkan bank sentral Rusia. Maladewa sendiri diketahui tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, menurut Nomad Capitalist.
Properti miliarder Rusia selanjutnya menjadi target, setelah pemerintahan Biden baru-baru ini mengumumkan pembentukan gugus tugas yang akan membidik aset mereka yang menguntungkan, termasuk kapal pesiar dan rumah mewah.
Sementara Prancis sedang menyusun daftar properti yang dimiliki oleh oligarki Rusia, termasuk mobil dan kapal pesiar, yang dapat disita di bawah sanksi oleh Uni Eropa.
"Minggu mendatang, kami akan meluncurkan gugus tugas Transatlantik multilateral untuk mengidentifikasi, memburu, dan membekukan aset perusahaan dan oligarki Rusia yang terkena sanksi -kapal pesiar mereka, rumah mewah mereka, dan keuntungan haram lainnya yang dapat kami temukan dan bekukan di bawah hukum," bunyi tweet Gedung Putih belum lama ini.
Maka guna mengamankan aset mereka, beberapa orang terkaya Rusia memindahkan kapal pesiar mewah mereka ke lokasi lain dengan harapan mereka dapat menghindari penyitaan aset.
Presiden Lukoil, Vagit Alekperov yakni perusahaan raksasa Migas (minyak dan gas bumi) yang berbasis di Rusia, terpantau sedang berlayar dengan kapal pesiarnya menuju Montenegro, menurut Marine Traffic. Diperkirakan, Vagit akan tiba di sana dalam beberapa hari mendatang dari Barcelona, Spanyol.
Kapal pesiar Alekperov dikenal sebagai Galactica Super Nova dan, menurut Superyacht Fan, yang melacak kedatangan dan kepergian jenis kapal ini, ia memiliki "kolam renang kaca 6 meter dengan air terjun. Dan helipad, lift serta klub pantai besar." Alekperov memiliki kekayaan bersih di bawah USD25 miliar, menurut Forbes.
Montenegro sendiri merupakan anggota NATO. Menteri luar negerinya sempat mengatakan Montenegro, yang mengajukan keanggotaan Uni Eropa pada tahun 2008, akan bergabung dengan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Setidaknya tiga kapal pesiar yang dimiliki oleh miliarder Rusia lainnya semakin dekat dengan Maladewa, sebuah negara kecil yang terletak di Samudra Hindia. Negara kepulauan ini telah menjadi hotspot bagi wisatawan dari Rusia selama bertahun-tahun. Menteri pariwisata Maladewa mengutarakan, invasi Rusia akan berdampak besar pada sektor pariwisatanya.
Sementara kapal pesiar milik miliarder Oleg Deripaska yang dikenal sebagai Clio meninggalkan Sri Lanka hampir dua minggu lalu dan diperkirakan akan tiba di Maladewa segera, menurut Marine Traffic. Deripaska dan perusahaan yang terkait dengannya dijatuhi sanksi pada 2018 oleh Amerika Serikat.
Oleg Deripaska telah menjadi salah satu dari beberapa miliarder yang berbasis di Rusia yang telah menentang konflik di Ukraina. "Perdamaian adalah prioritas. Negosiasi harus dimulai secepatnya," tulis Deripaska, yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar USD4 miliar, dalam tweeted-nya pada hari Minggu kemarin.
Data yang ditinjau oleh CNBC dari Marine Traffic menunjukkan bahwa setidaknya, ada empat kapal pesiar besar yang dimiliki oleh para pemimpin bisnis Rusia telah bergerak menuju Montenegro dan Maladewa. Hal ini setelah beragam sanksi diumumkan dalam beberapa hari terakhir oleh para pemimpin dari seluruh dunia, dimana jajaran orang super kaya Rusia ikut jadi target.
Dimana Departemen Keuangan AS juga menargetkan bank sentral Rusia. Maladewa sendiri diketahui tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS, menurut Nomad Capitalist.
Properti miliarder Rusia selanjutnya menjadi target, setelah pemerintahan Biden baru-baru ini mengumumkan pembentukan gugus tugas yang akan membidik aset mereka yang menguntungkan, termasuk kapal pesiar dan rumah mewah.
Sementara Prancis sedang menyusun daftar properti yang dimiliki oleh oligarki Rusia, termasuk mobil dan kapal pesiar, yang dapat disita di bawah sanksi oleh Uni Eropa.
"Minggu mendatang, kami akan meluncurkan gugus tugas Transatlantik multilateral untuk mengidentifikasi, memburu, dan membekukan aset perusahaan dan oligarki Rusia yang terkena sanksi -kapal pesiar mereka, rumah mewah mereka, dan keuntungan haram lainnya yang dapat kami temukan dan bekukan di bawah hukum," bunyi tweet Gedung Putih belum lama ini.
Maka guna mengamankan aset mereka, beberapa orang terkaya Rusia memindahkan kapal pesiar mewah mereka ke lokasi lain dengan harapan mereka dapat menghindari penyitaan aset.
Presiden Lukoil, Vagit Alekperov yakni perusahaan raksasa Migas (minyak dan gas bumi) yang berbasis di Rusia, terpantau sedang berlayar dengan kapal pesiarnya menuju Montenegro, menurut Marine Traffic. Diperkirakan, Vagit akan tiba di sana dalam beberapa hari mendatang dari Barcelona, Spanyol.
Kapal pesiar Alekperov dikenal sebagai Galactica Super Nova dan, menurut Superyacht Fan, yang melacak kedatangan dan kepergian jenis kapal ini, ia memiliki "kolam renang kaca 6 meter dengan air terjun. Dan helipad, lift serta klub pantai besar." Alekperov memiliki kekayaan bersih di bawah USD25 miliar, menurut Forbes.
Montenegro sendiri merupakan anggota NATO. Menteri luar negerinya sempat mengatakan Montenegro, yang mengajukan keanggotaan Uni Eropa pada tahun 2008, akan bergabung dengan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Setidaknya tiga kapal pesiar yang dimiliki oleh miliarder Rusia lainnya semakin dekat dengan Maladewa, sebuah negara kecil yang terletak di Samudra Hindia. Negara kepulauan ini telah menjadi hotspot bagi wisatawan dari Rusia selama bertahun-tahun. Menteri pariwisata Maladewa mengutarakan, invasi Rusia akan berdampak besar pada sektor pariwisatanya.
Sementara kapal pesiar milik miliarder Oleg Deripaska yang dikenal sebagai Clio meninggalkan Sri Lanka hampir dua minggu lalu dan diperkirakan akan tiba di Maladewa segera, menurut Marine Traffic. Deripaska dan perusahaan yang terkait dengannya dijatuhi sanksi pada 2018 oleh Amerika Serikat.
Oleg Deripaska telah menjadi salah satu dari beberapa miliarder yang berbasis di Rusia yang telah menentang konflik di Ukraina. "Perdamaian adalah prioritas. Negosiasi harus dimulai secepatnya," tulis Deripaska, yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar USD4 miliar, dalam tweeted-nya pada hari Minggu kemarin.
(akr)