Harga Elpiji Non-Subsidi 2 Kali Naik, Siap-siap Gas Melon Jadi Langka
loading...
A
A
A
Harga gas yang terus mengalami kenaikan ini membuat salah satu pedagang, Munzir (40), berhenti menjual gas elpiji ukuran 12 kg. Pasalnya, saat ini sudah jarang masyarakat yang mencari gas ukuran 12 kg.
"Masyarakat sekarang juga sudah jarang yang nyari, jadi malas menjual," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya pada 25 Desember 2021 harga gas elpiji non-subsidi dari Rp11.500 naik menjadi Rp13.500 per kilogram. Selanjutnya pada bulan Februari 2022 Pertamina menaikkan kembali harga gas menjadi Rp15.500.
Jika banyak pedagang dan masyarakat beralih ke gas subsidi atau ukuran 3 kg, siap-siap saja gas melon ini akan menjadi langka di pasaran karena menjadi rebutan.
"Masyarakat sekarang juga sudah jarang yang nyari, jadi malas menjual," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya pada 25 Desember 2021 harga gas elpiji non-subsidi dari Rp11.500 naik menjadi Rp13.500 per kilogram. Selanjutnya pada bulan Februari 2022 Pertamina menaikkan kembali harga gas menjadi Rp15.500.
Jika banyak pedagang dan masyarakat beralih ke gas subsidi atau ukuran 3 kg, siap-siap saja gas melon ini akan menjadi langka di pasaran karena menjadi rebutan.
(uka)