Kebijakan Bebas Karantina dan VoA Berpotensi Dongkrak Kunjungan Wisman

Selasa, 08 Maret 2022 - 06:56 WIB
loading...
Kebijakan Bebas Karantina dan VoA Berpotensi Dongkrak Kunjungan Wisman
Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (7/3/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan kebijakan bebas karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) WNI dan WNA dari sejumlah negara ke Bali, Batam, dan Bintan, serta pemberlakuan Visa on Arrival (VoA) akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Terlebih tahun ini Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai event internasional seperti MotoGP 2022, Presidensi G20, World Tourism Day, dan lainnya.

Menparekraf dalam "Weekly Press Briefing" yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (7/3/2022), mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini ditargetkan sebesar 1,8 juta sampai 3,6 juta. Namun, dengan kebijakan bebas karantina dan VoA tersebut diharapkan angka kunjungan wisman bisa lebih tinggi.

“Karenanya mari kita dukung semua kelancaran uji coba ini dan mudah-mudahan Indonesia bisa segera bangkit. Ini adalah sinyal kebangkitan ekonomi kita untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja," ujarnya, dikutip Selasa (8/3/2022).



Menurut Sandiaga, kebijakan ini merupakan langkah pemerintah dalam merespons setiap perkembangan yang ada dengan berbasis data.

"Sehingga diharapkan program atau kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan terlebih adalah tepat waktu. Dan kami bersama dengan lintas kementerian/lembaga juga sedang menyusun persiapan kita bertransisi ke ekonomi baru," tuturnya.

Dia menjelaskan, ekonomi baru tersebut adalah ekonomi berbasis digital, berbasis kesehatan, yang memastikan keunggulan SDM, berkeadilan yang membuka peluang sampai tingkat desa wisata dan desa kreatif.

“Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi yang berkualitas yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan," ujar Sandiaga.

Menparekraf memastikan kebijakan yang diambil pemerintah dilakukan dengan berbasis data dan masukan dari para ahli dan epidemiolog. Di mana jumlah masyarakat yang tervaksinasi lengkap dan booster serta tingkat penularan Covid-19 di Bali, Batam, dan Bintan terkendali.

Selain kebijakan bebas karantina dan pemberlakukan kembali visa on arrival, pemerintah juga telah merevisi syarat perjalanan domestik untuk angkutan udara dan lainnya. Bagi masyarakat yang sudah tervaksinasi Covid-19 dosis lengkap tidak diberlakukan lagi persyaratan tes negatif antigen ataupun PCR.

"Jangan lupa wisatawan nusantara sebagai potensi kita yang selama dua tahun belakangan telah menopang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan 34 juta lapangan kerja,” ungkapnya.



“Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa bukan hanya memprioritaskan kesehatan tapi juga mulai buka peluang baru agar ekonomi masyarakat yang dua tahun terkontraksi berat mulai bergeliat. Dan ini juga akan genjot pertumbuhan ekonomi di daerah termasuk menyambut Ramadan dan lebaran," imbuh Sandiaga.

Kendati demikian, Menparekraf Sandiaga memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi masih menjadi syarat utama.

"Evaluasi akan dilakukan per minggu. Jika angka penularan Covid-19 dalam situasi terkendali, tentu tidak menutup kemungkinan untuk mempercepat pemberlakuan bebas karantina untuk seluruh daerah di Nusantara," bebernya.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan, dalam waktu dekat Kemenparekraf bersama kementerian/lembaga terkait akan melakukan pemantauan pemberlakuan VoA di Bali agar dapat berjalan dengan lancar berdasarkan surat edaran yang akan dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat.

"Kita akan lihat flow-nya. Kita harus pastikan tidak terjadi crowd saat proses Visa on Arrival dan saat pembayaran," kata Nia.



Pada kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan perkembangan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022. Sebanyak 60.000 tiket untuk hari ketiga penyelenggaraan sudah terjual habis.

Adapun persyaratan penonton yang akan hadir langsung juga hanya vaksinasi lengkap dua dosis. Dengan kata lain, hasil negatif tes antigen ataupun PCR tidak diberlakukan.

"Harapannya juga bahwa jumlah penginapan yang masih kosong sekitar 7.300 kamar per 4 Maret 2022 ini bisa segera terisi. Baik dari yang ada di sekitar Mandalika maupun sampai juga di Gili. Rencananya saya nanti akan tinggal di Gili pada malam pertama dan mencoba glamping di Mandalika di hari kedua," kata Sandiaga.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung menambahkan, dalam mendukung penyelenggaraan MotoGP 2022, Kemenparekraf nantinya akan menyiapkan help desk baik secara online ataupun offline dengan melihatkan 263 mahasiswa Poltekpar Lombok yang siap membantu pelaku perjalanan baik dalam dan luar negeri.

"Menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi yang terpercaya yang berkolaborasi bersama pelaku usaha, masyarakat, juga pemerintah daerah," kata Henky.



Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan bahwa Belitung telah ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PPN/Bappenas sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri KTT G20 pada 7-9 September 2022.

Menurut dia, ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan pariwisata bagi Belitung, di mana dampak G20 akan dirasakan secara berkeadilan oleh masyarakat provinsi kepulauan Bangka Belitung (Babel). Untuk itu, Sandiaga berharap masyarakat mendukung secara totalitas.

“Kami yakin perekonomian Belitung akan segera tumbuh dan persiapan G20 ini akan memicu terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja," pungkasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)