Pemerintah Pastikan 2 Proyek Kereta Cepat Berjalan Sesuai Rencana
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Pemerintah memastikan proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya tetap berjalan sesuai target.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Ridwan Djamaluddin mengatakan, proyek tetap berjalan meski ada hambatan pandemi Covid-19.
“Hambatan pasti ada, tetapi itu hanya menyangkut persoalan mobilitas. Misalnya, pekerja atau tenaga ahli di masa pandemi. Pemerintah tetap memastikan proyek tersebut berjalan,” ujarnya dalam konfrensi pers virtual di Jakarta, Senin, (15/6/2020).
Ridwan juga menjelaskan bahwa pelaksanaan progres proyek tersebut akan diumumkan pada Juli 2020. “Yang jelas dua proyek itu tetap berjalan seperti biasa. Kalau soal angka, yang over budget karena kondisi pandemi saya kira telah diantisipasi,” ungkapnya.
Terkait wacana integrasi proyek Kereta cepat Jakarta-bandung dan Semi Cepat Jakarta-Surabaya, Deputi Ridwan menegaskan belum ada pembicaraan ke arah tersebut. “Belum ada pembicaraan ke arah sana. Tapi kalau toh muncul mitra baru, ya tidak apa-apa selama itu dimungkinkan,” pungkasnya. (Baca juga : Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Berlanjut hingga Surabaya )
Saat ini, Proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sementara itu, Proyek Kereta Semicepat Jakarta—Surabaya dikerjakan pemerintah bersama Japan International Cooperation Agency (JICA).
PT KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia lewat PT Pilar Sinergi BUMN dan konsorsium China lewat Beijing Yawan HSR Co. Ltd. Konsorsium Indonesia memiliki saham 60 persen, sedangkan konsorsium China 40%.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebagai leader. Sementara itu anggotanya adalah PT Jasamarga (Persero) Tbk. PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Pemerintah memastikan proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya tetap berjalan sesuai target.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Ridwan Djamaluddin mengatakan, proyek tetap berjalan meski ada hambatan pandemi Covid-19.
“Hambatan pasti ada, tetapi itu hanya menyangkut persoalan mobilitas. Misalnya, pekerja atau tenaga ahli di masa pandemi. Pemerintah tetap memastikan proyek tersebut berjalan,” ujarnya dalam konfrensi pers virtual di Jakarta, Senin, (15/6/2020).
Ridwan juga menjelaskan bahwa pelaksanaan progres proyek tersebut akan diumumkan pada Juli 2020. “Yang jelas dua proyek itu tetap berjalan seperti biasa. Kalau soal angka, yang over budget karena kondisi pandemi saya kira telah diantisipasi,” ungkapnya.
Terkait wacana integrasi proyek Kereta cepat Jakarta-bandung dan Semi Cepat Jakarta-Surabaya, Deputi Ridwan menegaskan belum ada pembicaraan ke arah tersebut. “Belum ada pembicaraan ke arah sana. Tapi kalau toh muncul mitra baru, ya tidak apa-apa selama itu dimungkinkan,” pungkasnya. (Baca juga : Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Berlanjut hingga Surabaya )
Saat ini, Proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Sementara itu, Proyek Kereta Semicepat Jakarta—Surabaya dikerjakan pemerintah bersama Japan International Cooperation Agency (JICA).
PT KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia lewat PT Pilar Sinergi BUMN dan konsorsium China lewat Beijing Yawan HSR Co. Ltd. Konsorsium Indonesia memiliki saham 60 persen, sedangkan konsorsium China 40%.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebagai leader. Sementara itu anggotanya adalah PT Jasamarga (Persero) Tbk. PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
(ind)