Pemerintah Luncurkan 47 Proyek Investasi Berkelanjutan, Nilainya Rp155 Triliun

JAKARTA - Pemerintah meluncurkan 47 proyek investasi berkelanjutan dengan nilai investasi Rp155,12 triliun. Hal ini merupakan komitmen untuk mendorong investasi ekonomi hijau melalui pembangunan yang berkelanjutan.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, presiden Joko Widodo terus berusaha mendorong percepatan investasi transformasi ekonomi Indonesia sebagai dukungan investasi berkelanjutan di berbagai proyek infrastruktur.

“Hari ini sebagai rangkaian G20, kami mencoba rumuskan langkah kommprehensif untuk mendorong investasi inklusif dan ramah lingkungan energi terbarukan dengan meluncurkan 47 proyek dengan total nilai investasi indikatif Rp155,12 triliun,” kata Bahlil dalam sambutan pada acara Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).



Menurut Bahlil, Sejak kuartal III/2020, realisasi investasi di luar pulau Jawa selalu lebih besar dibanding di pulau Jawa. “Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa yang masif pada periode pertama pemerintahan presiden Joko Widodo,” tuturnya.

“Tahun ini dan mulai hari ini Indonesia ke depan sudah fokuskan pada investasi dan kita konsisten untuk mendorong pengembangan investasi yang ramah lingkungan,” imbuh mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Bahlil mengatakan, hal ini juga selaras dengan kebijakan presiden RI terkait dengan transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah (hilirisasi).



“Dengan investasi ekonomi baru mulai dari tahun 2019 sampai dengan 2021 sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya meningkat 90,7% dari Rp61,6 triliun menjadi Rp117,5 triliun,” urainya.

“Hari ini kami akan usung 47 konsep proyek investasi, dan nanti kami akan lakulan promosi investasi untuk dorong lebih baik lagi,” tandas Bahlil.



Sebagai catatan, 47 proyek investasi terbarukan tersebut mencakup pada sektor pariwisata, kawasan ekonomi, infrastruktur dan industri manufaktur.