Erick Thohir Ramal Gonjang-ganjing Komoditas Terjadi pada 2030
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan Indonesia akan mengalami guncangan rantai pasok (supply chain) sumber daya alam (SDA) pada 2030. Pada periode itu, SDA atau komoditas diperkirakan mengalami peningkatan permintaan yang sangat signifikan.
Erick memperkirakan kondisi tersebut membuat keseimbangan atau ekuilibrium sumber daya alam atau komoditas di dalam negeri pun semakin meningkat tajam.
"Gonjang ganjing supply chain, itu terjadi salah satunya karena Covid juga, sehingga ekuilibrium SDA atau komoditas akan terus meningkat hingga 2030. Angka komoditas itu akan seperti ini (naik) dan di 2030 akan seperti ini (naik) dan tidak turun lagi. Artinya apa, memang akan terjadi goncangan dari pada supply chain," ujar Erick dalam acara konsolidasi Hipmi, Jumat (18/3/2022).
Perkara guncangan rantai pasok, lanjut Erick, membuat ongkos produksi menjadi sangat mahal. Hanya saja Erick optimistis permasalahan ini bisa ditangani pemerintah melalui proses hilirisasi sumber daya alam. Erick mencatat, kekayaan SDA yang didukung oleh market dan potensi ekonomi digital membuat Indonesia mampu menyelesaikan persoalan di masa mendatang.
"Tapi kita sepakat bahwa jangan takut, ekonomi kita terus tumbuh. SDA kita dengan adanya hilirisasi juga, ekonomi digital kita yang sangat besar akan terus tumbuh. Tapi ini yang pernah saya bilang, penting sekali kita memetakan posisi kita hari ini dan ke depan," ungkap dia.
Sebelumnya, Erick Thohir membeberkan penolakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak menandatangani persetujuan melepas rantai pasok SDA untuk kepentingan negara lain. Sikap tegas Jokowi itu diperlihatkan dalam forum kerja sama multilateral, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Roma beberapa waktu lalu.
Menurutnya, di tengah tekanan rantai pasok global, negara-negara di dunia justru menyoroti Indonesia karena menyimpan berjuta SDA. Perkara inilah yang membuat negara-negara asing menekan Indonesia untuk melepas sumber daya yang dimiliki. Namun, permintaan itu tegas ditolak Jokowi.
Dari keterangan Erick Thohir, Covid-19 memengaruhi keseimbangan rantai pasok global sehingga terdistrupsi. Sementara, Indonesia terus menjaga rantai pasok dalam negeri yang hanya diperuntukkan bagi kemajuan ekonomi nasional.
"Karena ini bukan eranya lagi kita melepas SDA kita dipakai untuk pertumbuhan bangsa lain," tegas Erick.
Erick memperkirakan kondisi tersebut membuat keseimbangan atau ekuilibrium sumber daya alam atau komoditas di dalam negeri pun semakin meningkat tajam.
"Gonjang ganjing supply chain, itu terjadi salah satunya karena Covid juga, sehingga ekuilibrium SDA atau komoditas akan terus meningkat hingga 2030. Angka komoditas itu akan seperti ini (naik) dan di 2030 akan seperti ini (naik) dan tidak turun lagi. Artinya apa, memang akan terjadi goncangan dari pada supply chain," ujar Erick dalam acara konsolidasi Hipmi, Jumat (18/3/2022).
Perkara guncangan rantai pasok, lanjut Erick, membuat ongkos produksi menjadi sangat mahal. Hanya saja Erick optimistis permasalahan ini bisa ditangani pemerintah melalui proses hilirisasi sumber daya alam. Erick mencatat, kekayaan SDA yang didukung oleh market dan potensi ekonomi digital membuat Indonesia mampu menyelesaikan persoalan di masa mendatang.
"Tapi kita sepakat bahwa jangan takut, ekonomi kita terus tumbuh. SDA kita dengan adanya hilirisasi juga, ekonomi digital kita yang sangat besar akan terus tumbuh. Tapi ini yang pernah saya bilang, penting sekali kita memetakan posisi kita hari ini dan ke depan," ungkap dia.
Sebelumnya, Erick Thohir membeberkan penolakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak menandatangani persetujuan melepas rantai pasok SDA untuk kepentingan negara lain. Sikap tegas Jokowi itu diperlihatkan dalam forum kerja sama multilateral, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Roma beberapa waktu lalu.
Menurutnya, di tengah tekanan rantai pasok global, negara-negara di dunia justru menyoroti Indonesia karena menyimpan berjuta SDA. Perkara inilah yang membuat negara-negara asing menekan Indonesia untuk melepas sumber daya yang dimiliki. Namun, permintaan itu tegas ditolak Jokowi.
Dari keterangan Erick Thohir, Covid-19 memengaruhi keseimbangan rantai pasok global sehingga terdistrupsi. Sementara, Indonesia terus menjaga rantai pasok dalam negeri yang hanya diperuntukkan bagi kemajuan ekonomi nasional.
"Karena ini bukan eranya lagi kita melepas SDA kita dipakai untuk pertumbuhan bangsa lain," tegas Erick.
(uka)