Demo Minyak Goreng, Presiden Buruh: Rakyat Harus Antre Seperti Pengemis

Senin, 21 Maret 2022 - 19:51 WIB
loading...
Demo Minyak Goreng, Presiden Buruh: Rakyat Harus Antre Seperti Pengemis
Salah satu antrean minyak goreng di Jakarta. Foto/YohannesTobing/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan elemen buruh bersama petani akan melakukan unjuk rasa di depan kantor Kementerian Perdagangan, esok hari (22/3/2022). Menurut Said, massa aksi berasal dari berbagai organisasi serikat buruh dan serikat petani dari Jabodetabek.



“Jumlah massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa kurang lebih 300 orang,” ujarnya di Jakarta, Senin(21/3/2022).

Dalam unjuk rasa yang rencananya akan dilakukan sejak pukul 10 pagi, massa aksi membawa tiga tuntutan, yaitu turunkan harga minyak goreng, turunkan harga bahan pokok, dan ganti Menteri Perdagangan.

"Kita meminta pemerintah melakukan stabilisasi harga dan menurunkan harga bahan pokok, termasuk minyak goreng. Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, apalagi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, tentu akan memberatkan masyarakat," kecamnya.

Terlebih kondisi itu terjadi di saat kenaikan upah buruh di tahun 2022 sangatlah kecil, bahkan di beberapa daerah tidak mengalami kenaikan. Tak pelak, kenaikan harga minyak goreng dirasa memberatkan para buruh dan petani.



"Harga minyak goreng Rp23.900 per liter sangat memberatkan buruh, petani, nelayan, pedagang kaki lima, miskin desa, miskin kota, pengangguran. Bahkan tidak hanya mahal, tetapi juga langka dan rakyat harus mengantre seperti pengemis," kata Said.

Padahal saat ini Indonesia masih menjadi produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, dengan angka produksi 40 juta ton lebih per tahun. Atas dasar itu, buruh mengutuk keras Menteri Perdagangan yang tidak bisa mengendalikan negeri penghasil CPO terbesar dunia, karena minyak goreng saat ini langka dan mahal.

“Kami menuntut Menteri Perdagangan diganti karena telah gagal mengendalikan harga," tandasnya.



Said mengatakan, aksi ini adalah aksi awalan yang dilakukan oleh kaum buruh dan petani. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, partai buruh bersama serikat buruh dan serikat petani akan melakukan aksi lanjutan yang lebih besar dan meluas di seluruh Indonesia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)