Moeldoko Minta Masyarakat Kembali ke Minyak Goreng Kampung

Rabu, 23 Maret 2022 - 20:55 WIB
loading...
Moeldoko Minta Masyarakat...
Moeldoko meminta masyarakat mencari opsi atas minyak goreng yang berasal dari CPO. Foto/FaisalRahman/SINDOnews
A A A
MALANG - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada sejumlah perusahaan minyak goreng yang gulung tikar pasca-pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET).



Menurut Moeldoko, kenaikan harga crude oil palm (CPO) atau minyak sawit mentah berpengaruh terhadap harga minyak goreng yang merupakan industri olahan dari CPO. Makanya penetapan HET Rp14.000 per kilogram banyak memberatkan pengusaha minyak goreng.

"Karena harga CPO meningkat, dengan ketentuan HET Rp14.000 untuk premium, itu sulit bagi pengusaha minyak goreng. Akhirnya banyak atau kurang lebih ada enam perusahaan yang tutup. Ini akan memengaruhi dan memperparah kondisi lapangan. Sehingga minyak goreng menjadi naik terus harganya," kata Moeldoko, saat melakukan kunjungan kerja di Malang, Jawa Timur, Rabu (23/3/2022).

Dari sanalah dikatakan Moeldoko, Presiden Joko Widodo akhirnya merestui pencabutan HET minyak goreng dan diserahkan ke harga pasaran. Namun pemerintah meminta kepada pengusaha agar harga minyak goreng curah tidak ikut dinaikkan sesuai harga pasaran.

"Tetapi pemerintah juga memberikan penekanan untuk harga minyak goreng curah. Yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai nanti curah itu pindah ke premium," ungkapnya.



Moeldoko juga meminta pemerintah daerah mewaspadai adanya penimbunan minyak goreng yang membuat stoknya sulit. Maka ia menginstruksikan agar Satgas Pangan di daerah-daerah bergerak melakukan pengawasan.

"Ini kita akan gerakkan Satgas Pangan dengan sungguh-sungguh untuk melakukan tindakan pengawasan di lapangan," ujar dia.

Terakhir Moeldoko meminta jika memang ada alternatif mengganti dengan minyak kelapa hal ini bisa dilakukan. Pasalnya saat menjabat sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ada beberapa komoditas yang bisa dimanfaatkan mengganti minyak goreng.



"Sebelum kita mengenal CPO dulu, kita juga punya produk minyak goreng kampung. Dan kelapa kita masih banyak. Saya pikir memang kita memikirkan alternatif. Kembali ke dulu, jangan bergantung pada minyak goreng CPO. Karena minyak goreng kelapa itu juga sehat," tukasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)