Bisnis Kuliner Minyak Sawit Sehat Terus Berkembang

Kamis, 24 Maret 2022 - 17:50 WIB
loading...
Bisnis Kuliner Minyak Sawit Sehat Terus Berkembang
Webinar bertema ‘Tren Bisnis Pangan dan Kuliner UKMK Berbasis Minyak Sawit Sehat’
A A A
JAKARTA - Pemanfaatan produk olahan berbahan minyak sawit terus berkembang di kalangan pelaku Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK). Kini, pelaku UKMK mengembangkan beragam kreasi dan inovasi produk olahan sawit lainnya seperti Virgin Red Palm Oil (VRPO), mi instan, rendang sawit, dan kue olahan seperti bolu serta kue kering.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menjelaskan bahwa Indonesia telah menempati posisi negara produsen sawit terbesar di dunia. Produk olahan sawit telah berkembang untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan seperti minyak goreng sawit, creamer, shortening, dan cocoa butter.

“Dengan adanya sawit membuat kuliner dan makanan Indonesia semakin beragam. Kuliner Indonesia telah menjadi bagian kearifan lokal dalam memilih, memilah, dan mencampur makanan,” ujar Putu Juli pada webinar ‘Tren Bisnis Pangan dan Kuliner UKMK Berbasis Minyak Sawit Sehat’.

(Baca juga:Wah, Ternyata Minyak Sawit Kaya Akan Vitamin)

Putu Juli menjelaskan bahwa kandungan nutrisi di dalam minyak sawit sangat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Kandungan tokotrienol dan vitamin E serta antioksidan memberikan manfaat positif bagi mayarakat. Di antaranya nutrisi di dalam minyak sawit dapat mengurangi resiko penyakit dimensia dan stroke.

“Pengalaman saya sewaktu ke Belgia, produsen coklat setempat mengakui dapat menghasilkan coklat enak karena adanya sawit. Kita beruntung memiliki sawit karena mendukung adanya pembuatan makanan yang baik, sehat dan enak,” ujar Putu.

Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Achmad Maulizal Sutawijaya menjelaskan sesuai amanat Perpres No. 61/2015 jo. Perpres No.66/2018, BPDPKS merupakan Badan Layanan Umum yang bertugas menjalankan kebijakan pemerintah dalam pengembangan sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan, dan penyaluran dana sawit secara profesional dan akuntabel.

(Baca juga:Minyak Sawit Topang Ekspor Indonesia Sebesar 15 Persen)

Kelapa sawit menjadi pendorong sektor ekonomi Indonesia. Secara data, kelapa sawit andalan ekspor Indonesia naik harganya 42,4% year on year. Rata-rata nilai ekspor sawit USD21 miliar setiap tahun.

Begitu pula penerimaan negara dari kelapa sawit mencapai Rp14 triliun hingga Rp20 triliun setiap tahun. “Dapat disimpulkan betapa signifikannya kelapa sawit berkontribusi untuk negara,” ujarnya.

Achmad Maulizal mengatakan produk kelapa sawit sangat familiar yang mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat. Minyak goreng sangat familiar. Walaupun masih banyak penggunaan produk sawit bagi masyarakat seperti kue, roti, dan biskuit. “Produk sawit diakui sangat terjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat baik dalam dan luar negeri,” ujarnya.

(Baca juga:Mantap, Ekspor Minyak Sawit Diprediksi Meningkat di 2021)

Direktur PT Nutri Palma Nabati Darmono Taniwiryono menjelaskan minyak sawit sehat adalah lemak sawit (sehat) yang di dalamnya terlarut betakaroten dan Vitamin E dalam konsentrasi yang tinggi serta Co-Q10, likopen, DAG, MAG, dan ALB, rendah Omega 6, tidak mengandung kolesterol, transfat, 3-MCPD dan GE.

“Sewaktu berkunjung ke Afrika, saya lihat masyarakat setempat mengonsumsi minyak sawit merah yang tidak melalui proses rafinasi dan deodorisasi. Dari situ saya lihat, orang Afrika jarang menggunakan kacamata,” ujar Darmono.

Menurut Darmono, kandungan vitamin E di dalam minyak sawit dalam bentuk tocotrienol, sejatinya lebih tinggi dibandingkan minyak nabati lain. “Potensi antioksidan jauh lebih tinggi dari minyak nabati lainnnya. Sebagai antioksidan, kekuatan tokotrienol minyak sawit 16 kali lebih tinggi daripada tokoferol,” ujar Darmono.

Dijelaskan Darmono, lemak jenuh di dalam minyak sawit sangatlah bagus bagi tubuh manusia. Secara tidak sadar, masyarakat mengonsumsi virgin coconut oil yang kadar lemak jenuhnya mencapai 90%. Di dalam Air Susu Ibu (ASI), kadar lemak jenuh mencapai 37%.

“Masyarakat seharusnya tidak perlu takut mengonsumsi lemak jenuh karena sedari kecil sudah ada dalam tubuh melalui ASI,” urainya.

Ia mengatakan Virgin Red Palm Oil atau minyak sawit merah dapat ditambahkan ke makanan dan minuman. Sebagai contoh, mi instan dapat diberikan tambahan minyak sawit merah. Juga dapat ditambahkan ke kue kering, kue basah, dan kopi susu.

“Dari uji laboratorium, kue kering yang menggunakan Virgin Palm oil mengandung betakaroten sebesar 45 IU. Alhasil mengandung vitamin E lebih tinggi karena vitamin E tahan terhadap suhu tinggi,” ucapnya.

Iin Arlina, Pemilik Bolu Sawit, menceritakan pengalamannya meracik resep pembuatan bolu sawit yang berasal dari Bungo, Jambi. Pembuatan bolu sawit ini dari imbauan Bupati Bungo kepada UMKM makanan dan kuliner untuk menghasilkan produk inovasi unggulan dari sawit.

“Saya meracik resep yang berasal dari buah sawit dalam bentuk bolu. Keunggulan bolu sawit adalah bolu ini nikmat dikonsumsi karena punya aroma dan rasa berbeda dari bolu lainnya. Bolu sawit ini tekstur wangi sebagai kebanggaan Bungo,” ujarnya.

Tantangan bolu sawit, dikatakan Iin, pembuatannya masih manual. Di buah sawit masih banyak duri-duri yang harus dipisahkan. “Sekarang ini permintaan bolu sawit datang dari daerah lain seperti Jakarta, Lombok, dan Bandung,” ujarnya.

Ke depan, Iin akan menghasilkan produk kuliner dari sawit yaitu bolu sawit kering, sagoon sawit, selai sawit, dan dodol sawit. Pembuatan produk kuliner sawit ini disambut oleh kalangan akademisi.

Angga Rizqiawan, S.Gz, M.Si, Dosen Program Studi Gizi Universitas Binawan, menjelaskan bahwa minyak sawit merah menekan potensi resiko penyakit kanker dan tumor karena memiliki kandungan karotenoid dan tokoferol serta komposisi asam lemak yang seimbang sehingga dapat berperan sebagai antioksidan.

Ujicoba di pria dewasa yang mengalami dislipidemia (kondisi di mana kadar lemak dalam darah meningkat yang berisiko penyebab penyakit jantung dan stroke), mereka diberikan kue kering yang diolesi minyak sawit merah. Hasilnya adalah menurunkan kolesterol total, LDL-C, MDA dan LDL teroksidasi serta meningkatkan aktivitas enzim SOD serum secara nyata.

Dijelaskan Angga, kue kering yang diolesi minyak sawit merah ini juga diberikan pada penderita tumor jinak payudara selama 8 minggu. Penelitian yang dilakukan pada 2020 ini terbukti dapat meningkatkan kadar SOD (Antioksidan meningkat), menurunkan kadar TNF-α dan 8-isoprostan serum serta terjadi pengecilan ukuran tumor payudara secara signifikan.

“Isu sawit sebagai penyebab kanker dan tumor dapat di-counter dengan berbagai riset yang dilakukan terutama minyak sawit merah. Selain itu, minyak sawit merah juga bisa membantu menanggulangi kekurangan vitamin A yang penting bagi tumbuh kembang anak,” katanya.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)