Startup Akuakultur Lokal Delos Dapat Suntikan Dana Tambahan Rp114 Miliar

Kamis, 24 Maret 2022 - 18:24 WIB
loading...
Startup Akuakultur Lokal Delos Dapat Suntikan Dana Tambahan Rp114 Miliar
Startup akuakultur lokal tambak udang dapat suntikan pendanaan kembangkan usaha. FOTO/Istimewa
A A A
JAKARTA - Delos meraih tambahan pendanaan senilai USD8 juta atau sekitar Rp114 miliar. Melalui suntikan pendanaan dari seed extension round startup teknologi akuakultur lokal tersebut akan melanjutkan dan memperluas pendampingan hingga pengembangan usaha.

"Lebih dari 600 hektare tambak masih menunggu sentuhan Delos. Ke depan, Delos akan mengkonsolidasikan value chain dari hulu ke hilir, mulai dari pemrosesan, pemasaran, ekspor, dan penjualan langsung ke pasar luar negeri yang bernilai lebih tinggi seperti Jepang dan Amerika Serikat," ujar CEO Delos Guntur Mallarangeng, di Jakarta, Rabu (23/3/2022).



Menurut dia produktivitas, rantai pasok terintegrasi ke pasar luar negeri dan akses keuangan masih menjadi masalah mendasar industri akuakultur. Untuk menangani hal ini, Delos mengembangkan dan membesarkan AquaLink, sebuah produk integrasi supply chain, yang akan menghubungkan petambak udang dengan pemasok untuk memfasilitasi penjualan l hasil panen dengan harga dan sistem pembayaran yang terbaik.

"Delos on track untuk menjalankan pendampingan 100 hektare tambak udang intensif dan super intensif dalam waktu dekat. Saat ini, banyak permintaan dari berbagai wilayah agar membantu mereka," kata dia.

Guntur mengatkan tantangan selanjutnya adalah akses finansial dan kesulitan permodalan yang dialami banyak petambak independen. Banyak petambak terpaksa menggunakan uang dari kantong mereka sendiri sebagai modal usaha.

Hal ini merupakan hambatan besar karena banyak petambak yang tidak memiliki rencana cadangan jika tambak udang mereka tidak menghasilkan keuntungan. Delos menghadirkan AquaBank dengan layanan pendanaan yang dilengkapi dengan penilaian resiko dan kebutuhan yang unik untuk setiap tambak dan pemiliknya.

"Kami berharap AquaBank dapat membantu mereka untuk meraih kesuksesan. AquaHero, AquaLink, dan AquaBank untuk memacu pertumbuhan industri akuakultur dan memulai revolusi biru di Indonesia," kata dia.

Tak hanya bisnis, Delos juga akan mengembangkan sumber daya manusia dalam industri akuakultur dengan mendirikan Delos Maritime Institute (DMI) di Yogyakarta sebagai pusat pelatihan dengan kurikulum kelas dunia dan praktik lapangan untuk menciptakan generasi baru siap kerja di bidang akuakultur sebagai manajer tambak, teknisi, asisten laboratorium maupun petugas lapangan. Selain itu, DMI juga akan menjadi pusat penelitian ilmiah dan teknologi di bidang akuakultur, di antaranya pendeteksian dini dan pencegahan penyakit hewan ternak serta inovasi infrastruktur tambak.

Sebagaimana diketahui, pendanaan tersebut diperoleh dari Centauri Fund ventura kerja sama dengan MDI Ventures dan KB Investment Co., Ltd. dan Alpha JWC Ventures. Pendanaan ini juga diikuti beberapa investor lain, seperti Number Capital, Arise, iSeed SEA, Irvan Kolonas, Alto Partners Multi-Family Office, Mahanusa Capital, Founder Kopi Kenangan James Prananto, dan sejumlah investor lainnya.

Partner Alpha JWC Ventures Eko Kurniadi mengatakan Indonesia adalah eksportir udang terbesar ketiga di dunia. Namun industri ini masih terfragmentasi, dan terus terhambat oleh sistem pengelolaan yang tidak optimal dan ketinggalan zaman, sehingga kualitas hasil panen tambak udang Indonesia selalu berada di bawah standar global. Delos mampu memberikan solusi berbasis data untuk masalah sehari-hari yang dihadapi petambak udang.

"Sejauh ini Delos telah mengoptimalisasikan pengelolaan dan meningkatkan daya guna tambak. Dengan memanfaatkan keahlian dan jaringan para pendiri DELOS, kami percaya perusahaan ini akan menjadi salah satu pemimpin Revolusi Biru di Indonesia," ujarnya.



Sementara itu, Managing Partner Centauri Fund Kenneth Li menambahkan agrikultur merupakan salah satu industri akar rumput yang menyumbang paling banyak untuk GDP Indonesia, sekaligus menjadi kontributor terbesar dari industri perikanan Indonesia. Hal ini lantaran harga jual udang yang tinggi di pasar luar negeri walaupun biaya operasional dan risiko panen tinggi.

"Perubahan kecil dalam kualitas air atau pakan dapat berdampak besar pada hasil panen. Delos, yang mampu menghasilkan produktivitas panen 2-3 kali rata-rata industri, dapat memberikan solusi kepada tantangan tersebut dengan mengimplementasikan sistem pengelolaan tambak modern dan solusi rantai pasokan untuk meningkatkan produktivitas," jelasnya.

Sebagai informasi, sejak mendapatkan seed funding akhir 2021 lalu, perseroan telah membangun AquaHero, sebuah sistem pengelolaan tambak yang lengkap dan terpadu yang menggabungkan metode ilmiah, teknologi, dan sistem operasional untuk memacu produktivitas panen udang. AquaHero menggunakan metode pengumpulan data modern dan model biologi mutakhir untuk memperkirakan dan meminimalisir resiko panen. Sistem ini akan diimplementasikan di ribuan tambak udang dalam ekosistem Delos di Indonesia dan digabung dengan teknologi terbaru serta keahlian operasional tim Delos.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1325 seconds (0.1#10.140)