HUB.ID Tahap 2 Digelar Juni, Intip Kriteria Startup yang Dicari

Sabtu, 26 Maret 2022 - 15:15 WIB
loading...
HUB.ID Tahap 2 Digelar Juni, Intip Kriteria Startup yang Dicari
Acara Alumni Talks Leverage Your Network to Scale Up yang digelar Kemenkominfo di Jakarta, Kamis (24/3/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendorong tumbuh kembang startup digital di Indonesia, salah satunya melalui program business matchmaking HUB.ID.

Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A Pangerapan dalam sambutannya pada acara Alumni Talks "Leverage Your Network to Scale Up", Kamis (24/3/2022), menyatakan, Indonesia saat ini terus mendorong akselerasi transformasi digital nasional yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.

“Peran Kemenkominfo tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat untuk hidup di era ekonomi digital melalui penyediaan berbagai program dimulai dari penyiapan talenta digital sampai dengan akselerasi perkembangan industri startup digital,” ujarnya, dikutipSabtu (26/3/2022).



Di sisi hulu, program 1.000 Startup Digital dan Startup Studio Indonesia hadir untuk menjaring talenta-talenta digital hingga siap mengambil peran dalam ekosistem ekonomi digital.

Sedangkan di sisi hilir, program HUB.ID disiapkan untuk memasilitasi startup digital Indonesia melakukan pertemuan bisnis dengan korporasi baik BUMN ataupun swasta, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta investor.

Direktur Ekonomi Digital I Nyoman Adhiarna menjelaskan, program HUB.ID yang dimulai pada 2021 melibatkan 43 startup digital, 47 partner dari korporasi, BUMN, dan pemerintah.

Dia menyebut keberhasilan dari program ini adalah terciptanya lebih dari 100 peluang kerja sama bisnis baru dan 29 inisiatif investasi yang melibatkan 15 investor.

Koordinator Business Matchmaking Ditjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Luat Sihombing menambahkan, HUB.ID tahap kedua akan diselenggarakan pada bulan Juni 2022.

Tahapannya mulai dari registrasi, kurasi, hingga business matchmaking dengan pemerintah, korporasi dan investor.

“HUB.ID dapat menjadi jembatan bagi banyak pemangku kepentingan untuk mendapatkan inovasi teknologi yang disediakan oleh para startup digital,” ujarnya.

Luat juga menyampaikan kriteria atau karakter startup yang dicari dalam program HUB.ID. “Startup ini kan harus sudah dipertemukan dengan partner, tentu kami cari startup yang paling tidak produknya sudah siap untuk pasar. Jadi, bukan (startup) yang masih mencari bentuk tapi yang sudah siap untuk scaling up, siap terima pendanaan, siap terima mitra bisnis,” bebernya.



Sementara itu, salah satu alumni HUB.ID yang terbilang sukses adalah HiPajak, startup pengembang platform asisten virtual untuk perpajakan.

Startup yang didirikan pada 2020 itu berhasil mendapatkan pendanaan dari 1982 Ventures, sebuah perusahaan modal ventura yang berfokus pada startup fintech di Asia Tenggara.

CEO and Founder HiPajak Tracy Tardia mengaku sangat terbantu dengan adanya program HUB.ID yang membuka akses kerja sama dengan berbagai pihak seperti korporasi, BUMN dan startup digital lainnya.

“Selain dapat pendanaan, kami dapat kemitraan juga dengan dua perusahaan besar. HUB.ID ini salah satu program paling baik yang pernah saya ikuti. Tidak hanya belajar tapi benar-benar ada hasil nyata, di mana kita bisa kerja sama dan dapat revenue juga,” bebernya.

Meski relatif masih baru, HiPajak menorehkan pertumbuhan signifikan. Sejak mengikuti program HUB.ID pada 2021, kini HiPajak telah merangkul lebih dari 400.000 pengguna dan 70.000 UMKM di berbagai wilayah di Indonesia.

“Harapan kita solusi teknologi kita akan dapat membantu seluruh proses pelaporan pajak dan tidak lagi menjadi hambatan bagi masyarakat,” ucap Tracy.



Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Kementerian Keuangan Iwan Djuniardi mengatakan, pajak saat ini sudah semakin ke arah digital dan pihaknya terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga termasuk startup.

Menurut dia, startup seperti HiPajak bisa menjadi solusi untuk masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang pajak dan mendapatkan kemudahan pelayanan pajak.

“Harapannya masyarakat diberikan layanan informasi perpajakan oleh pihak ketiga tapi dengan cara yang benar,” tuturnya seraya berharap inovasi-inovasi di bidang pajak bermunculan dan terus tumbuh dari startup karya anak bangsa.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)