Perusahaan RI dan Bulgaria Teken Kerja Sama Perdagangan B2B
loading...
A
A
A
JAKARTA - Momen bersejarah terealisasinya perdagangan business to business antara perusahaan Indonesia dan Bulgaria berupa ekspor high fat desiccated coconut, diyakini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi Indonesia pascapandemi.
Pernyataan itu disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta saat menghadiri dan menyaksikan penandatangan kontrak penjualan high fat desiccated coconut antara PT. Sasa Inti dan P.I.C. Co pada tanggal 29 Maret 2022 bertempat di kantor pusat PT. Sasa Inti Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, perwakilan dari P.I.C. Co Bulgaria Dimitri Vintzilaios, serta Presiden Direktur PT. Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso.
“Terima kasih juga kepada Sasa yang sangat siap dalam segala hal, khususnya senantiasa mendukung program kerja kami mempromosikan produk Indonesia ke ranah internasional,” kata Iwan Bogananta.
Iwan melanjutkan, Bulgaria merupakan negara yang sangat berpotensi untuk dijadikan ‘hub’ dagang produk-produk Indonesia untuk masuk ke Eropa bahkan kawasan lainnya seperti Afrika dan Timur Tengah.
“Saya yakin penandatanganan perjanjian kerjasama ini, akan membawa angin segar terhadap peluang produk Indonesia lainnya serta menciptakan daya saing positif dengan produk dunia lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut Iwan pun berharap agar perusahaan dengan kapitalisasi besar mencontoh Sasa yang selalu menggerakan para pelaku UMKM untuk disinergikan dengan Industri produknya.
Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso mengungkapkan, perjanjian kerja sama ini merupakan kelanjutan daripada penandatanganan LOI dengan Pihak P.I.C.Co tahun lalu dan berpotensi untuk mendatangkan bisnis senilai USD1,5 juta.
Tidak hanya sampai disitu, perjanjian ini telah membuka jalan bagi bentuk kerja sama lainnya dimana Sasa ditunjuk menjadi pemasok bahan baku utama bagi pabrik rendang pertama di Bulgaria yang digagas bersama oleh pakar kuliner Indonesia, William Wongso, P.I.C.Co, dan Dubes Iwan Bogananta.
“Kami optimistis bahwa setelah sukses dengan high fat desiccated coconut, kami juga akan mengenalkan dan memasarkan produk-produk Sasa lainnya di Bulgaria, sekaligus mendukung program pemerintah untuk mempopulerkan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional (Spice Up The World),” kata Hadi.
Perwakilan dari P.I.C.Co Group Bella Bulgaria Dimitri mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dan para stakeholder dalam peningkatan bisnis kedua negara.
“Ini merupakan tahap keberhasilan lain setelah pekan lalu grup kami berhasil melakukan kerjasama dalam mengembangkan produk makanan Indonesia ‘Rendang Goes Europe’ dengan peluncuran sangat megah di Bali,” kata Dimitri.
Ia menekankan bahwa kedua peristiwa ini , telah memberikan motivasi yang besar untuk mengenal produk Indonesia lainnya, khususnya dalam food Industries. “High fat desiccated coconut ini nantinya merupakan raw material untuk produksi beberapa produk makanan di pabrik kami di Bulgaria,” tukasnya.
Pernyataan itu disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta saat menghadiri dan menyaksikan penandatangan kontrak penjualan high fat desiccated coconut antara PT. Sasa Inti dan P.I.C. Co pada tanggal 29 Maret 2022 bertempat di kantor pusat PT. Sasa Inti Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, perwakilan dari P.I.C. Co Bulgaria Dimitri Vintzilaios, serta Presiden Direktur PT. Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso.
“Terima kasih juga kepada Sasa yang sangat siap dalam segala hal, khususnya senantiasa mendukung program kerja kami mempromosikan produk Indonesia ke ranah internasional,” kata Iwan Bogananta.
Iwan melanjutkan, Bulgaria merupakan negara yang sangat berpotensi untuk dijadikan ‘hub’ dagang produk-produk Indonesia untuk masuk ke Eropa bahkan kawasan lainnya seperti Afrika dan Timur Tengah.
“Saya yakin penandatanganan perjanjian kerjasama ini, akan membawa angin segar terhadap peluang produk Indonesia lainnya serta menciptakan daya saing positif dengan produk dunia lainnya,” tegasnya.
Lebih lanjut Iwan pun berharap agar perusahaan dengan kapitalisasi besar mencontoh Sasa yang selalu menggerakan para pelaku UMKM untuk disinergikan dengan Industri produknya.
Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso mengungkapkan, perjanjian kerja sama ini merupakan kelanjutan daripada penandatanganan LOI dengan Pihak P.I.C.Co tahun lalu dan berpotensi untuk mendatangkan bisnis senilai USD1,5 juta.
Tidak hanya sampai disitu, perjanjian ini telah membuka jalan bagi bentuk kerja sama lainnya dimana Sasa ditunjuk menjadi pemasok bahan baku utama bagi pabrik rendang pertama di Bulgaria yang digagas bersama oleh pakar kuliner Indonesia, William Wongso, P.I.C.Co, dan Dubes Iwan Bogananta.
“Kami optimistis bahwa setelah sukses dengan high fat desiccated coconut, kami juga akan mengenalkan dan memasarkan produk-produk Sasa lainnya di Bulgaria, sekaligus mendukung program pemerintah untuk mempopulerkan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional (Spice Up The World),” kata Hadi.
Perwakilan dari P.I.C.Co Group Bella Bulgaria Dimitri mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dan para stakeholder dalam peningkatan bisnis kedua negara.
“Ini merupakan tahap keberhasilan lain setelah pekan lalu grup kami berhasil melakukan kerjasama dalam mengembangkan produk makanan Indonesia ‘Rendang Goes Europe’ dengan peluncuran sangat megah di Bali,” kata Dimitri.
Ia menekankan bahwa kedua peristiwa ini , telah memberikan motivasi yang besar untuk mengenal produk Indonesia lainnya, khususnya dalam food Industries. “High fat desiccated coconut ini nantinya merupakan raw material untuk produksi beberapa produk makanan di pabrik kami di Bulgaria,” tukasnya.
(akr)