2 Tahun Vakum, Begini Suasana Penukaran Uang Baru via Mobil Keliling BI di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Membagi-bagikan uang rupiah baru saat lebaran sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang, terutama para kaum urban yang berlebaran di kampung halamannya. Tak heran, layanan penukaran uang rupiah baru pun banyak ditunggu-tunggu.
Setelah dua tahun vakum lantaran pandemi, kali ini Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan penukaran uang rupiah baru melalui mobil kas keliling.
Tahun ini layanan tukar uang oleh BI hadir di 5.013 titik yang meliputi 453 titik penukaran di wilayah Jabodebek dan 4.560 di luar wilayah Jabodebek.
Masyarakat bisa mulai menukar pada 4-29 April 2022. Guna menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
Untuk wilayah DKI Jakarta, layanan penukaran uang rupiah baru hari ini perdana hadir di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan SINDOnews, sejak pukul 09.00 pagi beberapa masyarakat sudah ada yang datang untuk menukarkan uang.
Pasalnya, jika merujuk jadwal di aplikasi PINTAR, layanan penukaran uang di Pasar Koja dibuka mulai jam 09.00 WIB sampai 14.00 WIB.
Namun, mobil kas keliling BI ternyata belum hadir di area parkir pasar. Menurut keterangan salah seorang satpam, belum ada konfirmasi resmi dari pihak BI terkait kehadiran mobil kas keliling BI di Pasar Koja.
“Kemarin-kemarin sih pernah ada, tanggal 18 Maret, penukaran uang baru buat pedagang dan masyarakat umum juga,” ujar salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya, Rabu (6/4/2022).
Pihak BI sendiri ketika dikonfirmasi hanya menyebutkan bahwa mobil kas keliling sedang dalam perjalanan dan berkoordinasi dengan Brimob untuk pengawalan.
Akhirnya, sekira pukul 11.30 WIB mobil kas keliling yang ditunggu-tunggu datang. Masyarakat pun langsung antusias menyerbu dan membentuk antrean dua baris.
Namun, tak sedikit yang akhirnya mundur karena syarat untuk melakukan penukaran adalah menunjukkan bukti pemesanan online melalui aplikasi PINTAR dan juga KTP. “Loh kok harus online sih, biasanya nggak. Kok ribet sih,” keluh seorang wanita berambut pendek.
Petugas mobil kas keliling BI pun menjelaskan bahwa mereka yang telah melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR akan diprioritaskan untuk dilayani. Adapun nominalnya maksimum Rp3,8 juta.
Di bawah terik matahari, masyarakat yang sebelumnya sudah melakukan pemesanan secara online mengantre dengan tertib.
Febri (28), salah seorang warga mengaku sudah tiba di Pasar Koja sejak pukul 08.30 WIB. Warga yang tinggal di Tanjung Priok itu pun memutuskan untuk menunggu meskipun tidak mendapat kepastian terkait jam kedatangan mobil kas BI.
“Sempat nanya satpam, katanya belum ada konfirmasi datangnya jam berapa, jadi nunggu aja. Ternyata mobil kas kelilingnya telat baru datang jam 11.30 tadi,” tuturnya.
Febri mengaku senang karena tahun ini BI kembali melayani penukaran uang rupiah baru melalui mobil kas keliling.
Dia mengetahui informasinya dari portal berita online dan langsung melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR. Jumlahnya sebanyak Rp1,7 juta dengan nominal pecahan Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000.
“Kebetulan tahun ini saya mudik ke Bandung, jadi uangnya mau buat dibagi-bagi ke anak-anak kecil di sana,” tukasnya.
Ke depan, Febri berharap lokasi penukaran uang diperbanyak sehingga memudahkan masyarakat. “Contohnya hari ini saja di DKI Jakarta cuma ada dua lokasi. Daerah lain seperti Jawa Barat saya cek juga sedikit,” bebernya.
Warga lainnya bernama Syaiful datang dari Bekasi dan ikut mengantre bersama anaknya yang masih kecil. Baginya, ini merupakan pengalaman pertama mengantre dan menukarkan uang rupiah baru melalui mobil kas keliling BI.
“Pas baca media online muncul berita BI untuk penukaran uang. Hari ini saya nukar Rp3,8 juta,” ungkap pria yang juga pengusaha itu.
Uang rupiah baru tersebut, menurut Syaiful, nantinya akan dibagikan kepada para karyawannya jelang lebaran. “Saya orang usaha punya tim kerja, jadi mungkin ada sedikit selip-selipanuang baru untuk mereka biar berkesan,” ucapnya.
Terkait batasan penukaran hingga Rp3,8 juta, Faisal sepakat karena kebijakan tersebut dapat mencegah aksi borong oleh oknum-oknum tertentu.
“Jangan sampai nanti masyarakat tidak kebagian dan akhirnya harus membeli ke oknum itu tapi kena charge 10%,” tukasnya.
Lebih lanjut, Faisal juga memberi masukan kepada BI terkait jadwal kedatangan mobil kas keliling agar jangan terlambat.
“Harusnya sesuai jadwal, umpama telat pun harusnya ada pemberitahuan. Selain itu, tidak harus online karena tidak semua orang melek teknologi, kan kasihan yang manual sudah datang ke sini tapi tidak bisa tukar,” pungkasnya.
Setelah dua tahun vakum lantaran pandemi, kali ini Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan penukaran uang rupiah baru melalui mobil kas keliling.
Tahun ini layanan tukar uang oleh BI hadir di 5.013 titik yang meliputi 453 titik penukaran di wilayah Jabodebek dan 4.560 di luar wilayah Jabodebek.
Masyarakat bisa mulai menukar pada 4-29 April 2022. Guna menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
Untuk wilayah DKI Jakarta, layanan penukaran uang rupiah baru hari ini perdana hadir di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan SINDOnews, sejak pukul 09.00 pagi beberapa masyarakat sudah ada yang datang untuk menukarkan uang.
Pasalnya, jika merujuk jadwal di aplikasi PINTAR, layanan penukaran uang di Pasar Koja dibuka mulai jam 09.00 WIB sampai 14.00 WIB.
Namun, mobil kas keliling BI ternyata belum hadir di area parkir pasar. Menurut keterangan salah seorang satpam, belum ada konfirmasi resmi dari pihak BI terkait kehadiran mobil kas keliling BI di Pasar Koja.
“Kemarin-kemarin sih pernah ada, tanggal 18 Maret, penukaran uang baru buat pedagang dan masyarakat umum juga,” ujar salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya, Rabu (6/4/2022).
Pihak BI sendiri ketika dikonfirmasi hanya menyebutkan bahwa mobil kas keliling sedang dalam perjalanan dan berkoordinasi dengan Brimob untuk pengawalan.
Akhirnya, sekira pukul 11.30 WIB mobil kas keliling yang ditunggu-tunggu datang. Masyarakat pun langsung antusias menyerbu dan membentuk antrean dua baris.
Namun, tak sedikit yang akhirnya mundur karena syarat untuk melakukan penukaran adalah menunjukkan bukti pemesanan online melalui aplikasi PINTAR dan juga KTP. “Loh kok harus online sih, biasanya nggak. Kok ribet sih,” keluh seorang wanita berambut pendek.
Petugas mobil kas keliling BI pun menjelaskan bahwa mereka yang telah melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR akan diprioritaskan untuk dilayani. Adapun nominalnya maksimum Rp3,8 juta.
Di bawah terik matahari, masyarakat yang sebelumnya sudah melakukan pemesanan secara online mengantre dengan tertib.
Febri (28), salah seorang warga mengaku sudah tiba di Pasar Koja sejak pukul 08.30 WIB. Warga yang tinggal di Tanjung Priok itu pun memutuskan untuk menunggu meskipun tidak mendapat kepastian terkait jam kedatangan mobil kas BI.
“Sempat nanya satpam, katanya belum ada konfirmasi datangnya jam berapa, jadi nunggu aja. Ternyata mobil kas kelilingnya telat baru datang jam 11.30 tadi,” tuturnya.
Febri mengaku senang karena tahun ini BI kembali melayani penukaran uang rupiah baru melalui mobil kas keliling.
Dia mengetahui informasinya dari portal berita online dan langsung melakukan pemesanan melalui aplikasi PINTAR. Jumlahnya sebanyak Rp1,7 juta dengan nominal pecahan Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000.
“Kebetulan tahun ini saya mudik ke Bandung, jadi uangnya mau buat dibagi-bagi ke anak-anak kecil di sana,” tukasnya.
Ke depan, Febri berharap lokasi penukaran uang diperbanyak sehingga memudahkan masyarakat. “Contohnya hari ini saja di DKI Jakarta cuma ada dua lokasi. Daerah lain seperti Jawa Barat saya cek juga sedikit,” bebernya.
Warga lainnya bernama Syaiful datang dari Bekasi dan ikut mengantre bersama anaknya yang masih kecil. Baginya, ini merupakan pengalaman pertama mengantre dan menukarkan uang rupiah baru melalui mobil kas keliling BI.
“Pas baca media online muncul berita BI untuk penukaran uang. Hari ini saya nukar Rp3,8 juta,” ungkap pria yang juga pengusaha itu.
Uang rupiah baru tersebut, menurut Syaiful, nantinya akan dibagikan kepada para karyawannya jelang lebaran. “Saya orang usaha punya tim kerja, jadi mungkin ada sedikit selip-selipanuang baru untuk mereka biar berkesan,” ucapnya.
Terkait batasan penukaran hingga Rp3,8 juta, Faisal sepakat karena kebijakan tersebut dapat mencegah aksi borong oleh oknum-oknum tertentu.
“Jangan sampai nanti masyarakat tidak kebagian dan akhirnya harus membeli ke oknum itu tapi kena charge 10%,” tukasnya.
Lebih lanjut, Faisal juga memberi masukan kepada BI terkait jadwal kedatangan mobil kas keliling agar jangan terlambat.
“Harusnya sesuai jadwal, umpama telat pun harusnya ada pemberitahuan. Selain itu, tidak harus online karena tidak semua orang melek teknologi, kan kasihan yang manual sudah datang ke sini tapi tidak bisa tukar,” pungkasnya.
(ind)