Duduk di Kursi Ketua DK OJK, Ini 5 PR Mahendra Siregar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terpilih menjadiKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027,Mahendra Siregar dihadapkan pada beberapa tantangan yang harus diselesaikan. Seperti diketahui usai dipilih olehKomisi XI DPR RI,Mahendra akan menggantikan Wimboh Santoso yang masa jabatannya akan berakhir pada tahun ini.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti, pengalaman Mahendra di sejumlah lingkungan pemerintahan hingga swasta menjadi bekal di kursi pimpinan OJK ke depan.
"Tidak ada yang surprise dari terpilihnya Mahendra. Pengalaman di swasta dan birokrasi sepertinya jadi poin utama," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (7/4/2022).
Bhima menilai, langkah DPR menunjukkan adanya aksi penyegaran di internal OJK, terutama untuk mengatasi pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan di industri jasa keuangan .
"Ibaratnya ingin menatap OJK baru yang lebih segar dan berani khususnya di bidang pengawasan jasa keuangan ," tuturnya.
Lebih lanjut Ia menggarisbawahi terdapat lima pekerjaan rumah yang menjadi tantangan bagi lembaga independen tersebut. Baginya, kondisi makro ekonomi dan disrupsi teknologi bakal berdampak besar terhadap perubahan industri jasa keuangan.
Pertama adalah tugas untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui berbagai bauran kebijakan. "Khususnya mempercepat penurunan suku bunga pinjaman," terangnya.
Adapun selanjutnya adalah melaksanakan sinergi antar-lembaga agar tercipta harmonisasi kebijakan yang efektif.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti, pengalaman Mahendra di sejumlah lingkungan pemerintahan hingga swasta menjadi bekal di kursi pimpinan OJK ke depan.
"Tidak ada yang surprise dari terpilihnya Mahendra. Pengalaman di swasta dan birokrasi sepertinya jadi poin utama," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (7/4/2022).
Bhima menilai, langkah DPR menunjukkan adanya aksi penyegaran di internal OJK, terutama untuk mengatasi pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan di industri jasa keuangan .
"Ibaratnya ingin menatap OJK baru yang lebih segar dan berani khususnya di bidang pengawasan jasa keuangan ," tuturnya.
Lebih lanjut Ia menggarisbawahi terdapat lima pekerjaan rumah yang menjadi tantangan bagi lembaga independen tersebut. Baginya, kondisi makro ekonomi dan disrupsi teknologi bakal berdampak besar terhadap perubahan industri jasa keuangan.
Pertama adalah tugas untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui berbagai bauran kebijakan. "Khususnya mempercepat penurunan suku bunga pinjaman," terangnya.
Adapun selanjutnya adalah melaksanakan sinergi antar-lembaga agar tercipta harmonisasi kebijakan yang efektif.