BPH Migas Monitoring Ketersedian BBM Ramadhan-Idul Fitri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dalam periode Ramadhan dan Idul Fitri di 4 provinsi yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawaesi Selatan dan Jawa Barat. Kunjungan ini adalah rangkaian monitoring ketersediaan BBM selama Bulan Ramadhan dan jelang Idul fitri.
"Lebaran kali ini berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya, karena sudah dua tahun tidak boleh mudik, harus siap-siap dengan euforia masyarakat, ketersediaan BBM harus cukup, sehingga aktivitas mudik pun berjalan lancar” ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, dalam Kunjungan Spesifik bersama DPR, Kamis (7/4/2022).
Tidak hanya mengecek ketersediaan BBM, Erika juga mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat. Di beberapa daerah terdapat penyelewengan serta penimbunan solar subsidi sehingga masyarakat tidak mendapatkan kualitas BBM yang baik. BPH Migas telah bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia, BAIS TNI serta pemerintah daerah untuk pengawasan pendistribusian BBM tepat sasaran.
Pada hari yang sama di Samarinda, Menteri ESDM Arifin tasrif didampingi Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra dan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda.
"Kita lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean, namun hari ini saat kita lakukan sidak hasil yang kita temukan antrean sudah berkurang dan sudah lebih tertib," ujar Arifin.
Dalam kesempatan ini, Arifin menegaskan bahwa BBM bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.
Sebagai informasi realisasi JBT Minyak Solar di 4 provinsi sebagai berikut: realisasi JBT Minyak Solar di Sumatera Utara hingga 4 April 2022 sebesar 313.628 kiloliter (KL) dengan kuota sebesar 1.077.670 KL atau 29,102%. Realisasi JBT Minyak Solar di Sulawesi Selatan 142.290 KL (26,30 %) dari kuota 540.980 KL. Realisasi JBT Minyak Solar di Jawa Barat 549.312 KL (27,80.%) dari kuota 1.975.272 KL dan realisasi JBT Minyak Solar di Kalimantan Timur sebesar 58.365 KL (24,79%) dari kuota 229.090. KL
"Lebaran kali ini berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya, karena sudah dua tahun tidak boleh mudik, harus siap-siap dengan euforia masyarakat, ketersediaan BBM harus cukup, sehingga aktivitas mudik pun berjalan lancar” ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, dalam Kunjungan Spesifik bersama DPR, Kamis (7/4/2022).
Tidak hanya mengecek ketersediaan BBM, Erika juga mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat. Di beberapa daerah terdapat penyelewengan serta penimbunan solar subsidi sehingga masyarakat tidak mendapatkan kualitas BBM yang baik. BPH Migas telah bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia, BAIS TNI serta pemerintah daerah untuk pengawasan pendistribusian BBM tepat sasaran.
Pada hari yang sama di Samarinda, Menteri ESDM Arifin tasrif didampingi Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra dan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda.
"Kita lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean, namun hari ini saat kita lakukan sidak hasil yang kita temukan antrean sudah berkurang dan sudah lebih tertib," ujar Arifin.
Dalam kesempatan ini, Arifin menegaskan bahwa BBM bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.
Sebagai informasi realisasi JBT Minyak Solar di 4 provinsi sebagai berikut: realisasi JBT Minyak Solar di Sumatera Utara hingga 4 April 2022 sebesar 313.628 kiloliter (KL) dengan kuota sebesar 1.077.670 KL atau 29,102%. Realisasi JBT Minyak Solar di Sulawesi Selatan 142.290 KL (26,30 %) dari kuota 540.980 KL. Realisasi JBT Minyak Solar di Jawa Barat 549.312 KL (27,80.%) dari kuota 1.975.272 KL dan realisasi JBT Minyak Solar di Kalimantan Timur sebesar 58.365 KL (24,79%) dari kuota 229.090. KL
(fai)