UIC College Dukung Tumbuhnya SDM Terampil di Industri Kreatif
loading...
UIC College mendukung tumbuhnya SDM terampil di bidang industri kreatif melalui jurusan Creative Arts (Seni Kreatif) di bidang Sound Design & Fashion. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - UIC College mendukung tumbuhnya SDM terampil di bidang industri kreatif yang terus berkembang dan menjanjikan banyak peluang. Head of Campus UIC College BSD Aimee Sukesna mengatakan, melalui jurusan Creative Arts (Seni Kreatif) di bidang Sound Design & Fashion, UIC College juga memainkan peran sangat penting dalam melahirkan para pelaku industri ini.
“Kami ingin ambil bagian dalam membangun industri ini dengan melahirkan pelaku industri di bidang seni kreatif yang dapat menembus pasar internasional. Dengan kurikulum internasional BTEC dari Pearson UK, kami menawarkan jurusan Fashion Design dan Sound Design untuk generasi muda di Indonesia,” katanya melalui siaran pers pada diskusi Tips dan Karir Studi di bidang Kreatif Seni Suara dan Fashion di Tengah Pandem.
Selain Aimee, diskusi ini juga menghadirkan narasumber peraih Citra Award Best Music Arraknger Aghi Narottama dan CEO Indonesia Fashion Chamber Ali Kharisma.
Sambung Aimee menambahkan, dengan kurikulum dari Inggris para siswa juga langsung diterjunkan dalam ekosistem kreatif. Mereka dapat berkreasi langsung dengan siswa lainnya dan praktisi yang bekecimpung di bidang bisnis, desain, fashion dan film.
Dia menjelaskan, jurusan Fashion tidak saja belajar teori dan praktek tetapi juga membekali dengan ilmu bisnis. Sehingga ketika lulus dari program tersebut, profesi tidak terbatas sebagai Fashion Designer, tetapi bisa juga sebagai Fashion Business Owner, Fashion Merchandiser, Fashion Buyer, Fashion Stylist, Textile Designer, Fashion PR dan Fashion Marketing.
Dalam pembelajarannya mereka belajar secara menyeluruh bagaimana menjadi pelaku industri, untuk fashion, siswa akan mempelajari Professional Development, Contextual Studies, Individual Project (Pearson Set), Techniques and Process, Computer Aided Design (CAD), Fashion and Textile Practices, Pattern Cutting and Garment Making serta Visual Merchandising di tahun pertama kuliah di luar negeri.
Sementara di tahu berikutnya akan mendapatkan pengetahuan mengenai Creative Entrepeneurship, Professional Practice, Applied Practice Collaborative Project, Advanced Fashion Studies, Branding and Identity, Styling serta Conceptual Practices.
Menurut Aimee, dengan gairah yang besar, maka akan semakin banyak sekolah audio, fashion, animasi, film dan bidang- bidang kreatif lain untuk melahirkan talenta berkualitas dan membuat industri kreatif Indonesia mendunia.
“Dengan majunya pendidikan di bidang tersebut, maka akan makin banyak talenta Indonesia yang terasah, harapan kami kedepannya, tenaga ahli Indonesia lah yang dijadikan konsultan audio di kancah internasional untuk bidang tata suara, dan juga semakin banyak Fashion Brand Indonesia yang di kenal secara internasional,” tambah Aimee.
Siswa UIC College yang mengambil jurusan Creative Arts dalam Sound Design, Graphic Design dan Fashion Design ini berkesempatan untuk melanjutkan tahun ke-3 dan meraih gelar Bachelor of Arts (Honous) di universitas terkemuka di Inggris seperti Manchester Metropolitan University, Coventry University, University of West of England atau Northumbria.
“Kami ingin ambil bagian dalam membangun industri ini dengan melahirkan pelaku industri di bidang seni kreatif yang dapat menembus pasar internasional. Dengan kurikulum internasional BTEC dari Pearson UK, kami menawarkan jurusan Fashion Design dan Sound Design untuk generasi muda di Indonesia,” katanya melalui siaran pers pada diskusi Tips dan Karir Studi di bidang Kreatif Seni Suara dan Fashion di Tengah Pandem.
Selain Aimee, diskusi ini juga menghadirkan narasumber peraih Citra Award Best Music Arraknger Aghi Narottama dan CEO Indonesia Fashion Chamber Ali Kharisma.
Sambung Aimee menambahkan, dengan kurikulum dari Inggris para siswa juga langsung diterjunkan dalam ekosistem kreatif. Mereka dapat berkreasi langsung dengan siswa lainnya dan praktisi yang bekecimpung di bidang bisnis, desain, fashion dan film.
Dia menjelaskan, jurusan Fashion tidak saja belajar teori dan praktek tetapi juga membekali dengan ilmu bisnis. Sehingga ketika lulus dari program tersebut, profesi tidak terbatas sebagai Fashion Designer, tetapi bisa juga sebagai Fashion Business Owner, Fashion Merchandiser, Fashion Buyer, Fashion Stylist, Textile Designer, Fashion PR dan Fashion Marketing.
Dalam pembelajarannya mereka belajar secara menyeluruh bagaimana menjadi pelaku industri, untuk fashion, siswa akan mempelajari Professional Development, Contextual Studies, Individual Project (Pearson Set), Techniques and Process, Computer Aided Design (CAD), Fashion and Textile Practices, Pattern Cutting and Garment Making serta Visual Merchandising di tahun pertama kuliah di luar negeri.
Sementara di tahu berikutnya akan mendapatkan pengetahuan mengenai Creative Entrepeneurship, Professional Practice, Applied Practice Collaborative Project, Advanced Fashion Studies, Branding and Identity, Styling serta Conceptual Practices.
Menurut Aimee, dengan gairah yang besar, maka akan semakin banyak sekolah audio, fashion, animasi, film dan bidang- bidang kreatif lain untuk melahirkan talenta berkualitas dan membuat industri kreatif Indonesia mendunia.
“Dengan majunya pendidikan di bidang tersebut, maka akan makin banyak talenta Indonesia yang terasah, harapan kami kedepannya, tenaga ahli Indonesia lah yang dijadikan konsultan audio di kancah internasional untuk bidang tata suara, dan juga semakin banyak Fashion Brand Indonesia yang di kenal secara internasional,” tambah Aimee.
Siswa UIC College yang mengambil jurusan Creative Arts dalam Sound Design, Graphic Design dan Fashion Design ini berkesempatan untuk melanjutkan tahun ke-3 dan meraih gelar Bachelor of Arts (Honous) di universitas terkemuka di Inggris seperti Manchester Metropolitan University, Coventry University, University of West of England atau Northumbria.
(akr)
Explore More