Kinerja Tugure Lebih Baik Dibanding Industri Reasuransi Umum

Senin, 18 April 2022 - 22:06 WIB
loading...
Kinerja Tugure Lebih Baik Dibanding Industri Reasuransi Umum
Kinerja industri reasurnasi masih kalah kinclong dibanding perusahaan. Foto/Ilustrasi/Shutterstock
A A A
JAKARTA - PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp26,86 miliar pada akhir 2021. Realisasi itu tumbuh sekitar 93,51% bila dibandingkan laba setelah pajak pada 2020 yang tercatat Rp13,88 miliar.



Presiden Direktur Tugure Adi Pramana menjelaskan, realisasi kinerja keuangan perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan kinerja industri reasuransi secara umum. Pernyataan ini berdasarkan laporan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021.

Industri reasuransi secara kumulatif mencatatkan rugi setelah pajak senilai Rp610,28 miliar. Realisasi itu turun signifikan dibandingkan akhir 2020 yang masih mencatatkan laba setelah pajak senilai Rp593,84 miliar.

Pertumbuhan laba setelah pajak perseroan pada 2021 itu ditopang oleh hasil underwriting senilai Rp1,18 miliar dan hasil investasi Rp109,89 miliar pada 2021. Di sisi lain, jumlah beban usaha tercatat sebesar Rp93,22 miliar atau turun 16,83% dibandingkan 2020 yang tercatat senilai Rp112,08 miliar.

Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan premi bruto senilai Rp2,26 triliun dengan lebih dari 50 persen pendapatan tersebut berasal dari bisnis fakultatif di reasuransi umum. Untuk unit bisnis ini, lini bisnis Facultative Financial Risk mencatatkan pertumbuhan hingga 8%.



Lalu Facultative Casualty & Energy meningkat 6%. Sementara lini Facultative Marine & Aviation membukukan premi bruto sebesar 87% dibanding tahun lalu, dan Facultative Property & Engineering membukukan premi bruto sebesar 26% dibanding tahun lalu.

Perseroan meraup premi bruto dari bisnis treaty meningkat 15% dibanding tahun lalu, serta lini reasuransi jiwa menyumbangkan premi bruto sebesar 76% dibanding tahun lalu. Pada akhir 2021, aset perseroan tercatat senilai Rp4,35 triliun dengan total investasi mencapai Rp2,07 triliun. Tingkat solvabilitas (risk based capital/RBC) Tugure pada akhir 2021 mencapai 230%, meningkat dari 226% per 31 Desember 2020.

Adi menjelaskan, capaian positif tersebut tidak terlepas dari upaya perseroan untuk menyeimbangkan portofolio bisnis, khususnya untuk lini reasuransi umum. Tugure mengubah portofolio bisnis, terutama pada asuransi kebakaran atau properti sehingga pada 2021 komposisinya lebih berimbang dibandingkan lini bisnis lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2119 seconds (0.1#10.140)