Kementan: Pasokan dan Harga 12 Bahan Pangan Pokok di Sulawesi Barat Aman
loading...
A
A
A
MAMUJU - Dua pasar yang banyak didatangi masyarakat guna berbelanja kebutuhan sehari-hari di Provinsi Sulawesi Barat, menjadi lokasi pantauan 12 bahan pangan pokok oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Pemantauan ini guna memastikan ketersediaan bahan pokok selama ramadan dan menjelang hari raya lebaran. Pasar Banggae Kabupaten Majene dan Pasar Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah adalah dua lokasi tersebut yang dipantau, Selasa (19/4).
Tim terdiri dari jajaran Kementan yakni Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Wisnu Wasisa Putra selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono. Dan didampingi oleh Satgas Pangan DKP Sulbar dan instansi terkait lainnya baik di tingkat Provinsi maupun di kota Mamuju.
"Baik harga dan ketersediannya masih dalam kendali," kata Wisnu.
Menurut Wisnu, dari hasil laporan yang diterimanya, diketahui ketersediaan dan harga bahan pangan utama seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka sayur masih dalam kondisi yang aman.
12 Bahan Pangan Pokok di Sulawesi, Dipantau Barantan
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta seluruh jajarannya bersama pemerintah daerah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang bersama dengan empat jajaran tinggi pratama di lingkup kantor pusat Barantan dan seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Pulau Sulawesi turun langsung ke lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga 12 bahan pangan pokok.
Selain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadan dan jelang Lebaran pada 2022, sesuai dengan tugas pokoknya, jajaran Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan.
Sebagai informasi, Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana menjadi penanggung jawab program yang sama di Provinsi Gorontalo. Untuk Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi menjadi penanggung jawab programnya dan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Wisnu Wisesa Putra mengawal dan melakukan monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Sulawesi Utara.
"Sejalan dengan arahan pak Menteri, kami di Barantan hingga masa libur lebaran nanti mengawal 12 bahan pangan pokok di Sulawesi setiap minggunya," jelas Bambang, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Sulawesi.
Dengan pemantauan akan didapat data, sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat dilakukan. Ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini.
"Dan ini dilakukan di 34 provinsi lainnya yang dipantau langsung jajaran Kementan," pungkas Bambang. CM
Pemantauan ini guna memastikan ketersediaan bahan pokok selama ramadan dan menjelang hari raya lebaran. Pasar Banggae Kabupaten Majene dan Pasar Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah adalah dua lokasi tersebut yang dipantau, Selasa (19/4).
Tim terdiri dari jajaran Kementan yakni Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Wisnu Wasisa Putra selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono. Dan didampingi oleh Satgas Pangan DKP Sulbar dan instansi terkait lainnya baik di tingkat Provinsi maupun di kota Mamuju.
"Baik harga dan ketersediannya masih dalam kendali," kata Wisnu.
Menurut Wisnu, dari hasil laporan yang diterimanya, diketahui ketersediaan dan harga bahan pangan utama seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka sayur masih dalam kondisi yang aman.
12 Bahan Pangan Pokok di Sulawesi, Dipantau Barantan
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang meminta seluruh jajarannya bersama pemerintah daerah di seluruh provinsi yang ada di Indonesia untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang bersama dengan empat jajaran tinggi pratama di lingkup kantor pusat Barantan dan seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Pulau Sulawesi turun langsung ke lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga 12 bahan pangan pokok.
Selain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadan dan jelang Lebaran pada 2022, sesuai dengan tugas pokoknya, jajaran Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan.
Sebagai informasi, Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana menjadi penanggung jawab program yang sama di Provinsi Gorontalo. Untuk Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi menjadi penanggung jawab programnya dan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Wisnu Wisesa Putra mengawal dan melakukan monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Sulawesi Utara.
"Sejalan dengan arahan pak Menteri, kami di Barantan hingga masa libur lebaran nanti mengawal 12 bahan pangan pokok di Sulawesi setiap minggunya," jelas Bambang, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Sulawesi.
Dengan pemantauan akan didapat data, sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat dilakukan. Ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini.
"Dan ini dilakukan di 34 provinsi lainnya yang dipantau langsung jajaran Kementan," pungkas Bambang. CM
(srf)